REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono memastikan, penyebab tewasnya sopir bernama Marthen saat berada di dalam truk yang melalui jalan tol JoRR, adalah peluru. Namun, dari mana asal peluru itu belum bisa ia beberkan.
"Itu suatu proyektil. Sudah kita cek ke Labfor," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/7).
Namun, terkait proyektil jenis apa yang membuat Marthen tewas, Argo belum bisa menjelaskannya sampai hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polri keluar. "Belum keluar ya (hasil pemeriksaan Labfor)," jelas dia.
Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Djati Kombes Edi Purnomo mengatakan, hasil autopsi jasad korban belum rampung. Keluarga sudah ikhlas menyetujui agar jasad Marthen diautopsi.
Terkait proses autopsi, Edi mengatakan pihaknya masih menunggu pihak Polres Metro Jakarta Selatan untuk kelanjutannya, karena hal itu harus dilakukan bersama-sama dengan pihak yang menangani kasus.
"Iya belum (keluar hasil autopsi) karena kalau autopsi kan polisinya harus ikut. Nanti habis itu hasil dirapatkan baru ketemu. Tidak bisa sendiri-sendiri, harus bersama," ujar Edi.
Seorang sopir truk Fuso bernama Marthen terkena peluru nyasar di Tol JORR KM 184 arah Pasar Rebo-Cilandak, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (10/7). Persitiwa itu tepatnya terjadi di depan proyek pembangunan Apartemen Izzara. Akibatnya korban sempat dilarikan ke RS Fatmawati lantaran mengalami luka. Korban diketahui sedang membawa kursi untuk bioskop.
"Diduga peluru nyasar yang mengakibatkan luka tembak (menyerempet) di bagian kepala sebelah kiri," ujar Kapolsek Pasar Minggu, Komisaris Polisi Harsono saat dikonfirmasi, Selasa (10/7).