Selasa 10 Jul 2018 11:56 WIB

Presiden PKS: TGB Itu Ulama, Punya Perhitungan Luar Biasa

Bagi Sohibul, setiap orang berhak menentukan pilihannya masing-masing.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Presiden PKS Sohibul Iman saat halal bihalal bersama kader PKS NTB di Kantor DPW PKS NTB, di Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Selasa (10/7).
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Presiden PKS Sohibul Iman saat halal bihalal bersama kader PKS NTB di Kantor DPW PKS NTB, di Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Selasa (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Presiden PKS Sohibul Iman mengaku menghormati keputusan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan kepemimpinannya sebagai presiden. Sohibul menilai, TGB memiliki sejumlah pertimbangan sebelum memutuskan dukungannya.

"Kami menghormati, semua orang silakan punya pilihan politik apa pun, apalagi TGB seorang ulama, tentu dia punya perhitungan yang sangat luar biasa, baik itu perhitungan rasional maupun dari sisi perhitungan keyakinan, kita hormati saja," ujar Sohibul seusai halal bihalal dengan kader PKS NTB di Kantor DPW PKS NTB, di Jalan Lingkar Selatan, Mataram, NTB, Selasa (10/7).

Baca juga: Terlalu Dini, Menilai TGB Berpihak ke Jokowi

Baca juga: Dukungan TGB untuk Jokowi dan Kode Pilpres 2019

 

 

Bagi Sohibul, setiap orang berhak menentukan pilihannya dan tentu bertanggung jawab pada pilihan masing-masing. "Kemarin kami kedatangan GNPF ke PKS. Sama, GNPF pun punya sikap yang sama (menghormati keputusan TGB). Enggak apa-apa kita hormati, jangan gara-gara berbeda sikap begitu, itu antarulama gontok-gontokan, sudah kita hormati saja," ujar Sohibul.

Sebelumnya, TGB pernah menyampaikan, pernyataan tersebut dilandaskan berdasarkan sejumlah pertimbangan. "Semata karena pertimbangan maslahat bangsa, umat, dan akal sehat agar pembangunan yang tengah berjalan di seluruh penjuru bisa dituntaskan dengan maksimal sesuai hajat masyarakat," ujar TGB kepada Republika.co.id, Kamis (5/7).

TGB yang sudah dua periode menjabat sebagai gubernur NTB sejak 2008 menilai, proses pembangunan membutuhkan waktu yang tidak singkat. "Pengalaman saya di NTB, tidak cukup satu periode untuk menuntaskan tugas-tugas besar membangun daerah, apalagi membangun Indonesia yang sangat luas dan kompleks ini," ungkap TGB.

Baca juga: Pengamat: Dukungan TGB Menyiratkan Keinginan Maju ke Pilpres

Baca juga: Masyarakat Telanjur Tempatkan TGB Sebagai Oposisi

Baca juga: Dukungan TGB ke Jokowi Sudah Izin SBY?

 

  •  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement