REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komoditas telur ayam di Kota Sukabumi Jawa Barat mengalami kenaikan harga dalam sepekan terakhir. Kondisi tersebut terjadi karena berkurangnya pasokan telur ayam ke pasaran.
Data Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKM-PP) Kota Sukabumi menyebutkan, pada pekan pertama Juli 2018, harga telur ayam rata-rata Rp 27 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya dijual seharga Rp 24 ribu per kilogram.
Kepala Diskop UKM-PP Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan, terjadi kenaikan harga telur ayam sebesar 12,5 persen atau Rp 3.000 per kilogram. "Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga akibat pasokan komoditas tersebut mengalami penurunan," imbuh dia kepada wartawan, Senin (9/7).
Menurut Ayep, petugas tetap memantau perkembangan harga di pasaran secara rutin. Hal ini untuk mengetahui ketersediaan pasokan sembako di pasaran.
Selain telur ayam, Ayep mengatakan, komoditas lainnya yang mengalami kenaikan harga yakni cabai rawit merah yang mengalami kenaikan harga sebesar 50 persen atau sebesar Rp 20 ribu. Awalnya harga pekan lalu sebesar Rp 40 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Cabai rawit hijau mengalami kenaikan harga sebesar 42,8 persen atau sebesar Rp 12 ribu per kilogram. Harga cabai rawit hijau pada pekan lalu sebesar Rp 28 ribu per kilogram menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya kenaikan harga tersebut disebabkan hal yang sama yakni pasokan tersebut mengalami penurunan. Sehingga harga komoditas tersebut terkoreksi naik.
Sedangkan harga barang-barang pokok dan barang-barang penting strategis lainnya di Kota Sukabumi masih stabil. Misalnya harga beras, daging sapi dan komoditas lainnya.