Jumat 06 Jul 2018 14:15 WIB

Kemensos Serahkan Santunan Rp 910 Korban KM Lestari

Mensos Idrus Marham juga mengapresiasi langkah cepat proses evakuasi.

Rep: Adinda Priyanka/ Red: Angga Indrawan
Menteri Sosial Idrus Marham bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat Meninjau Kapal motor lestari maju yang karam di Perairan  Pulau Selayar. Mensos menyerahkan santunan kepada keluarga korban sebesar 910 juta rupiah, hari ini.
Foto: dok. Kemensos
Menteri Sosial Idrus Marham bersama Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat Meninjau Kapal motor lestari maju yang karam di Perairan Pulau Selayar. Mensos menyerahkan santunan kepada keluarga korban sebesar 910 juta rupiah, hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan seluruh korban KMP Lestari Maju yang tenggelam di perairan Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Selasa (3/7) mendapatkan santunan. 

Kemensos menyerahkan santunan senilai Rp 910 juta bagi korban selamat dan ahli waris korban meninggal dunia. Mensos Idrus Marham mengatakan, ada dua pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait santunan ini. 

"Pertama berikan bantuan untuk seluruh korban baik yang meninggal maupun selamat dan kedua jangan persoalkan manifes, ini kondisi tidak normal. Rakyat kita ini sudah susah, jangan semakin dibuat susah," tuturnya dalam acara Penyaluran Bantuan Sosial Korban Kapal Karam KMP Lestari Maju di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar di Pendopo Bupati Selayar, Jumat (6/7).

Idrus menjelaskan, santunan tersebut diberikan kepada 35 orang ahli waris korban meninggal senilai Rp 15 juta per orang dan 154 orang korban selamat senilai Rp 2,5 juta per orang. Seluruhnya dipercayakan kepada Bupati setempat untuk memberikan rekomendasi untuk korban lainnya. Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi, seluruh korban akan dibantu.

Idrus mengaku, setelah mendengar dan menerima laporan adanya kejadian kapal karam, pihaknya langsung memerintahkan Taruna Siaga Bencana atau TAGANA terjun ke lapangan. Selain membantu pencarian korban, juga untuk mendirikan dapur umum yang didirikan di Pelabuhan Bira dan Pulau Selayar lokasi karamnya kapal Lestari Maju. 

“Kita akan layani semua kebutuhan makan korban dan keluarganya termasuk tim gabungan yang melakukan evakuasi,” ujar Idrus. 

Saat tiba di Selayar menggunakan pesawat, Idrus langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Pabadilan Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar. Ia juga menyempatkan ke rumah sakit setempat dan juga salah satu rumah korban untuk memberikan semangat.

"Kami bersama TNI, Polri dan Basarnas serta seluruh pihak terkait berupaya melakukan pertolongan semaksimal mungkin kepada korban. Keselamatan adalah hal yang penting, tentu dengan kejadian ini kita evaluasi sepenuhnya," katanya.

Idrus turut memberikan apresiasi kepada tim penyelam Basarnas yang telah bekerja luar biasa dan tanpa pamrih walaupun dengan ombak yang tinggi.  Mereka merupakan representasi dari negara, kolektivitas tanggung jawab dari seluruh elemen yang ada.

Dalam kesempatan tersebut, Idrus didampingi oleh Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat, Bupati Kepulauan Selayar, Muh Basli Ali, Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Selayar. 

Data terakhir per 6 Juli 2018 menunjukkan, evakuasi yang dilakukan Basarnas sejak hari pertama peristiwa terjadi sudah menemukan 155 orang selamat. Sebanyak 34 orang meninggal dunia dan satu orang dalam proses pencarian. Sebagian dari korban masih dirawat di rumah sakit dan sebagian sudah kembali ke rumah masing-masing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement