REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) menegaskan dukungannya untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal ini disampaikan usai membuka Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi di Hotel Bidakara, Selasa (3/7).
"Pasti dukung Pak Jokowi, atau kalau Ibu Puan (Maharani) mau, kita dukung juga," ujar Jusuf Kalla berkelakar.
Jusuf Kalla juga membicarakan tentang peluang sejumlah tokoh untuk maju dalam Pilpres 2019. Salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tak hanya itu, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang digadang-gadang akan diduetkan dengan dirinya juga memiliki peluang untuk kontestasi Pilpres 2019. "Semua orang punya peluang," kata Kalla.
Ketika disinggung mengenai peluang dirinya diduetkan dengan AHY, JK enggan untuk berkomentar. "Itu terserahlah, nantilah kita lihat," ujar Jusuf Kalla.
Kalla sebelumnya, mengatakan, sulit bagi dirinya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden pada Pilpres 2019. Sebab, dirinya tidak memiliki partai politik untuk memenuhi ketentuan ambang batas presiden.
"Saya butuh 20 persen, seperti saya katakan tadi, saya tidak punya partai. Yang dimaksudkan 'dibutuhkan' itu soal pemilunya, dan itu sulit bagi saya. Jadi, sekali lagi saya ingin cukuplah, sekarang gilirannya yang muda-muda," kata Wapres Jusuf Kalla setelah menjadi pembicara dalam "Jakarta Foreign Correspondents Club" (JFCC) di Hotel Ayana Midplaza Jakarta, Kamis (28/6).
Terkait keinginan Partai Demokrat untuk meminang Jusuf Kalla sebagai calon presiden alternatif, Wapres mengatakan, hal itu belum menjadi pertimbangan dan mengaku ingin beristirahat dari dunia politik. "Itu soal lain, tapi saya ingin istirahat," ucapnya.