Ahad 01 Jul 2018 21:04 WIB

Korban Keracunan Garut Kembali Pulang ke Rumah

Korban diduga keracunan lontong dan satai ketika pencolosan Pilgub Jabar.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Indira Rezkisari
Warga korban keracunan makanan menjalani perawatan.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Warga korban keracunan makanan menjalani perawatan.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terhadap kasus keracunan massal di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, ketika pencoblosan Pemilihan Bupati dan Pemilihan Gubernur Jawa Barat. Diduga keracunan massal berasal dari konsumsi lontong dan satai kambing.

Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Garut hingga Ahad, (1/7) semua korban sudah tidak lagi menjalani perawatan di Puskesmas Cikelet. Sebelumnya, Dinkes sudah menurunkan Tim Gerak Cepat (TGC) guna merespons dan menginvestigasi keracunan makanan. Khususnya dengan mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal.

"Kami langsung terjunkan TGC untuk menginvestigasi dan penanganan seluruh korban di lokasi kejadian," kata Sekretaris Dinkes Garut Ubaidillah Syathori pada wartawan, Ahad (1/7). Ia menyimpulkan penyebab keracunan massal di Desa Cijambe Kecamatan Cikelet diduga dari makanan siap saji berupa satai kambing, ayam dan lontong. Dugaan didasari dari hasil investigasi dan analisa cepat TGC.

Baca juga: 79 Warga Ciranjang Diduga Keracunan Hidangan Hajatan

"Dugaan sementara keracunan massal sudah masuk dalam kategori KLB. Disebabkan oleh makanan siap saji yang dijual oleh warga setempat. Tim langsung mendatangi pengolahan pembuatan makanan siap saji tersebut serta mengambil beberapa sampel makanan," jelasnya

Sebelumnya, kasus keracunan massal di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, terjadi bersamaan dengan pencoblosan Pilkada Bupati Garut dan Pilkada Gubernur Jawa Barat. Kejadian tersebut sempat menggegerkan warga sebab banyak korban harus menjalani perawatan di Puskesmas Cikelet.

Tim TGC bersama UPT Puskesmas Cikelet langsung melakukan sejumlah langkah dalam mengatasi para korban keracunan massal ketika insiden terjadi. "Alhamdulilah kejadian tersebut bisa ditangani dengan waktu yang cepat, sehingga korban sudah mulai membaik serta sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement