Ahad 01 Jul 2018 20:54 WIB

Keluarga Korban KM Sinar Bangun Diminta Ikhlas

Tim SAR akan menghentikan proses pencarian korban KM Sinar Baru pada 3 Juli mendatang

Keluarga korban menangis saat menanti kabar terbaru dari proses evakuasi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Keluarga korban menangis saat menanti kabar terbaru dari proses evakuasi korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di dermaga Tigaras, Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SIMALUNGUN -- Bupati Simalungun JR Saragih mengajak keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Baru, untuk merelakan dihentikannya proses pencarian korban di perairan Danau Toba. Tim SAR akan menghentikan proses pencarian korban KM Sinar Bangun pada 3 Juli mendatang.

"Ikhlaskan mereka yang sudah tenang di sana," ucap Bupati Simalungun, JR Saragih pada pertemuan Pemkab setempat, Basarnas, KNKT dan PT Jasa Raharja serta pemangku kepentingan lainnya di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Pamatang Raya, Minggu.

Pertemuan diadakan menyikapi akan berakhirnya masa pencarian perpanjangan terakhir pada 3 Juli 2018. Digambarkan pengangkatan jasad korban yang kemungkinan besar tidak utuh lagi, bisa memberikan duka yang lebih memilukan lagi dan tidak baik untuk korban.

Pemkab Simalungun kata bupati, setelah pencarian berakhir pada Selasa, 3 Juli 2017, merencanakan mendirikan monumen untuk mengenang peristiwa itu dan pertanda bagi keluarga korban.

"Nama-nama para korban dituliskan pada prasasti monumen itu," kata Bupati.

Ajakan juga disampaikan para pemuka antarlintas agama dan dukungan pendirian monumen serta kegiatan keagamaan di lokasi tenggelamnya kapal. Hermina Sihombing, warga Pekanbaru Riau dan Suyadi, warga Simalungun, mewakili keluarga korban, bisa menerima keputusan tersebut mempertimbangkan sudah berlangsungnya peristiwa.

Mereka juga menyampaikan apresiasi atas usaha dan upaya tim pencari gabungan dalam pencarian penumpang KM Sinar Bangun 6 yang tenggelam 18 Juni 2018.

Baca juga: Basarnas: Waktu Pencarian Korban KM Sinar Bangun Bisa Ditambah

KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dengan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada 18 Juni, sekira pukul 17.30 WIB. Basarnas mengerahkan penyelam-penyelam dan remote under water vehichle, untuk mencari korban di perairan yang memiliki kedalaman 300 hingga 500 meter.

Ketika kecelakaan terjadi, dilaporkan ada angin bertiup sangat kencang dan ombak di perairan Danau Toba cukup tinggi sedangkan kapal mengangkut penumpang yang diperkirakan lebih dari 200 orang termasuk sepeda motor yang cukup banyak. Namun tidak ada manifes kapal yang hanya mampu bermuatan 43 penumpang itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement