REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sejumlah massa dari tim tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Lampung menggelar aksi unjuk rasa di kantor Bawaslu Lampung di Jalan Pulau Morotai, Kota Bandar Lampung, Kamis (28/6). Mereka mendesak Bawaslu mengusut tuntas kasus politik uang yang diduga dilancarkan tim paslon nomor urut 3.
Kehadiran massa yang mengaku dari tiga paslon yang kalah dalam penghitungan cepat tersebut mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Kantor Bawaslu telah dijaga ketat aparat sejak hari pencoblosan hingga Kamis petang. Massa meneriakkan agar Bawaslu dapat menuntaskan politik uang yang dilakukan pihak koorporasi sehingga pilkada serentak 2018 mencederai kedaulatan politik rakyat.
Massa menyebutkan Bawaslu harus mendiskualifikasikan paslon nomor 3 Arinal Djunaidi-Chusnuniah karena diduga telah melakukan praktik poitik uang sebelum hari pencoblosan.
Baca juga, Arinal: Kemenangan Saya Kemenangan Rakyat Lampung
"Bawaslu harus tegas jangan diam terkait politik uang yang bersifat terstruktur, sistematis, dan masif," kata Rakhmat Husein, koordinator aksi dalam orasinya.
Massa yang mengatasnamakan berasal dari tigas paslon yakni Muhammad Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (nomor urut 1), Herman Hasanusi-Sutono (nomor urut 2), dan Mustafa-Ahmad Jajuli (nomor urut 4). Sedangkan paslon Arinal Djunaidi-Chusnuniah(nomor urut 3) telah unggul dalam penghitungan cepat yang digelar lembaga survei.
Massa yang menggeruduk kantor Bawaslu Lampung tersebut membawa atribut terkait dugaan politik uang yang diduga dilakukan tim paslon Arinal Djunaidi-Chusnuniah. Rakhmat Husein meminta Bawaslu segera memproses laporan pengaduan dari tim paslon terkait dugaan politik uang yang digencarkan tim paslon Arinal Djunaidi-Chusnuniah.
Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Fatikhatul Khoiriyah menerima aspirasi pengunjuk rasa yang meminta bawaslu tegas dan menyelesaikan kasus dugaan politik uang tersebut. Saat ini, ia menyatakan laporan pengaduan tersebut masih dalam proses pihak pengawas.
"Berkaitan dengan politik uang paslon nomor urut 3 saat ini sedang dalam proses penanganan untuk dugaan politik uang," katanya.