Rabu 27 Jun 2018 13:52 WIB

TPS Horor untuk Menarik Warga Gunakan Hak Pilih

Seluruh petugas KPPS semuanya mengenakan kostum dan berdandan ala hantu.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas KPPS di TPS 7 Keljrahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang mengenakan kostum horor, pada pemungutan suara pilgub Jawa Tengah 2018, Rabu (26/6). Tema horor dipilih untuk menarik warga menggunakan hak suaranya.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Petugas KPPS di TPS 7 Keljrahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang mengenakan kostum horor, pada pemungutan suara pilgub Jawa Tengah 2018, Rabu (26/6). Tema horor dipilih untuk menarik warga menggunakan hak suaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Warga lingkungan RT 07/ RW 03 Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang punya cara unik untuk mengajak warga mendatangi TPS agar menggunakan hak pilihnya pada pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah 2018. Mereka membuat TPS dengan tema horor untuk pemungutan suara yang dilaksanakan pada Rabu (27/6).

Tema ini dipilih bukan karena permukiman mereka berada di tengah-tengah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota yang merupakan TPU terbesar di Kota Semarang. "Justru kami membuat 'TPS horor' ini untuk menarik warga, agar semua berbondong-bondong mendatangi TPS," kata Ketua KPPS 07 Kelurahan Randusari, Krisyanto.

Berdasarkan pantauan di lokasi, TPS horor atau TPS 07 Kelurahan Randusari ini cukup unik. Seluruh petugas KPPS semuanya mengenakan kostum dan berdandan ala hantu. Seperti pocongan, kuntilanak, demit, genderuwo dan lainnya. Di dalam TPS yang memanfaatkan ruangan balai RT ini juga dipasang beragam instalasi khas yang bernuansa horor.

photo
Petugas KPPS di TPS 7 Keljrahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang mengenakan kostum horor, pada pemungutan suara pilgub Jawa Tengah 2018, Rabu (26/6). Tema horor dipilih untuk menarik warga menggunakan hak suaranya.

Seperti manequin yang dililit dengan tambang dan digantung pada rangka atap. Sehingga mirip dengan sosok yang tengah gantung diri.

Di bagian lain juga ada keranda berisi sesosok mayat yang telah terbujur kaku dan terbungkus kain kafan. Ada juga mayat yang masih ditutup dengan kain, tumpukan tulang belulang hingga batu nisan. Tak lupa bunga mawar yang disebar di beberapa sudut TPS.

Krisyanto menuturkan, tema ini dipilih karena warga menginginkan pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Tengah 2018 memiliki suasana yang lebih unik dan berbeda dengan TPS lainnya. Saat ditanya apakah ini justru tidak membuat warga takut, ia mengungkapkan, lingkungan mereka berada di kawasan Gunung Brintik dan lokasinya berada di tengah komplek TPU Bergota.

Warga sudah terbiasa dan tidak merasa takut walaupun permukiman mereka berada di tengah area pemakaman umum. "Justru kami mengangkat tema honor agar warga tertarik datang ke TPS melakukan pencoblosan," tambahnya.

photo
Petugas KPPS di TPS 7 Keljrahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang mengenakan kostum horor, pada pemungutan suara pilgub Jawa Tengah 2018, Rabu (26/6). Tema horor dipilih untuk menarik warga menggunakan hak suaranya.

Ia juga menyampaikan, jumlah pemilih di TPS ini ada 340, yang terdiri atas pemilih laki- laki ada 171 dan pemilih perempuan ada 169 orang. Baru satu jam dibuka, jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sudah mencapai 121.

Artinya warga cukup tertarik dengan cara ini. Bahkan anak-anak juga senang untuk melihat proses pencoblosan di TPS horor ini. Selain itu, keunikan ini membuat sejumlah pejabat datang melihat TPS ini. "Sudah datang Pak Kapolda, Pak Pangdam IV/Diponegoro, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah dan KPU Kota Semarang," tandas Krisyanto

Salah seorang pemilih, Karni (53), mengamini tidak merasa canggung atau takut menggunakan hak pilihnya di TPS 7 atau TPS horor ini. "Kami ini sudah biasa hidup berdampingan dengan ribuan nisan dan makam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement