Senin 25 Jun 2018 14:52 WIB

Polisi Kejar Antemortem 74 Penumpang KM Sinar Bangun

Pihak kepolisian masih mengejar data langsung ke keluarga korban.

Rep: issha harruma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Roni Siadari (kiri) dan Tiambun Syahnia (kanan) dua penumpang KM Sinar Bangun yang selamat, berdiri di kawasan dermaga Tigaras, Danau Toba, di Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Roni Siadari (kiri) dan Tiambun Syahnia (kanan) dua penumpang KM Sinar Bangun yang selamat, berdiri di kawasan dermaga Tigaras, Danau Toba, di Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Polisi telah mengumpulkan data antemortem milik 125 penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) lalu. Masih ada 74 orang yang dilaporkan dan diduga menjadi korban, tetapi belum lengkap datanya.

"Ada 125 korban yang terdata dari 199 laporan kehilangan yang sudah diklarifikasi," kata Kapolda Sumatra Utara (Sumut) Irjen Paulus Waterpauw, Senin (25/6).

Baca: Tiga Petugas Dishub Ditetapkan Tersangka KM Sinar Bangun

Paulus menjelaskan, awalnya terdapat lebih dari 280 orang yang dilaporkan hilang. Namun, setelah dikonfirmasi ulang, jumlah ini turun menjadi 199 orang.

Dari 199 ini, Paulus mengatakan, baru 125 orang yang datanya didapat dari keluarganya. Ada keluarga yang menyerahkan biodata, ijazah, kartu keluarga, foto, serta memberitahukan ciri-ciri korban.

Jenderal bintang dua itu pun mengklaim pihaknya masih berupaya untuk menjemput bola kepada keluarga para korban. "Sisanya, masih kami kejar langsung mendatangi keluarga korban minta data yang dimaksud. Polsek setempat kami perintahkan mencarinya. Ini penting karena keluarga harus mendapat hak-hak yang seharusnya," ujar Paulus.

KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, Senin (18/6) petang. Kapal itu dilaporkan tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.

Baca: Bangkai KM Sinar Bangun Ditemukan di Kedalaman 450 Meter

Kapal kayu ini diduga tenggelam karena kelebihan muatan dan oleng diterjang ombak besar. Kapal itu diduga mengangkut lebih dari 200 penumpang dan puluhan sepeda motor. Hingga hari ini, baru 21 korban yang ditemukan, tiga di antaranya meninggal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement