REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Prosedur operasional standar (standard operating procedure/SOP) jip wisata di Lava Tour Gunung Merapi perlu ditinjau kembali. Hal ini menyusul kecelakaan jip wisata yang mengakibatkan satu korban meninggal dan empat orang luka-luka.
Wakil Bupati (Wabup) Sleman Sri Muslimatun menekankan, perlu ada koordinasi dari pihak-pihak terkait soal keselamatan dan keamanan wisata Lava Tour. Ia berpendapat, jika sudah SOP, kecelakaan ini membuktikan SOP yang ada perlu ditinjau.
Selain itu, walau untuk wisata, Sri menilai, kendaraan-kendaraan yang sudah tidak laik lebih baik dikandangkan. "SOP yang ada harus ditinjau. Kalau kendaraan-kendaraan tidak laik, jangan lagi beroperasi," kata Wabup Sri, Rabu (20/6).
Bupati Sleman Sri Purnomo juga merespons terjatuhnya jip ke dalam jurang sedalam empat meter. Ia mengingatkan agar pengelola-pengelola wisata yang ada terus mengutamakan keamanan dan keselamatan pengunjung.
Artinya, pemasukan tidak boleh menjadi patokan utama yang mengabaikan keamanan apalagi keselamatan. "Khususnya Lava Tour, betul-betul keselamatan dan keamanan harus lebih diutamakan," kata Bupati Sri, Rabu (20/6).
Ia berpendapat Dinas Pariwisata dan Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman maupun Polres Sleman tidak berhenti mengingatkan hal itu kepada pengelola tur. Bahkan, instansi-instansi tersebut terus melakukan pembinaan-pembinaan.
Tujuannya agar standar-standar keamanan dan keselamatan yang ada terus diperhatikan. Hari ini, lanjut Sri, dilakukan pula penertiban-penertiban baik kepada pengemudi maupun kendaraan-kendaraannya.
Pendataan dilakukan bersama, baik dishub untuk kendaraannya maupun polres untuk pengemudinya. "Sebab, Lava Tour ini sudah menjadi ikon wisata di Kabupaten Sleman. Kejadian itu harus dievaluasi secepatnya dalam rangka memberikan pelayanan yang jauh lebih baik ke depan," ujar Sri.
Satu unit jip wisata Lava Tour Gunung Merapi mengalami kecelakaan jatuh ke jurang di Dusun Tangkisan, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan. Saat itu, jip tersebut sedang digunakan keluarga yang mengisi libur Lebaran.
Dari lima wisatawan yang diangkut, satu orang meninggal dunia, sedang wisatawan lain mengalami luka-luka. Dari pengakuan pengemudi, setir mobil tidak bisa dikendalikan saat rombongan melintasi salah satu rute menurun dan berbelok.
Atas kejadian itu, kemarin Dishub dan Polres Sleman mengimbau agar jip-jip wisata tidak dahulu beroperasi sampai waktu yang belum ditentukan. Selain biaya sudah ditanggung asuransi, perwakilan dinas-dinas turut mengantarkan korban sampai pemakaman sebagai ungkapan belasungkawa.
Untuk pengemudi, Polres Sleman sedang menjalani proses hukumnya.