REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah korban yang ditemukan pada tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang terjadi di perairan Danau Toba, Sumatra Utara, Selasa (19/6), sebanyak 19 orang. Ke-19 korban tersebut terdiri atas 14 laki-laki dan lima perempuan.
"Sudah 19 orang yang ditemukan. Dari 19 orang tersebut, 14 orang selamat dibawa ke Simanindo. Lima orang dibawa ke Tigaras, dan satu orang meninggal dunia," kata Kepala Bagian Penerangan Satuan Divhumas Polri Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/6).
Menurut dia, untuk mencari korban-korban yang belum ditemukan, tim gabungan telah menyisir lokasi tenggelamnya kapal dan menyisir sekitar 100 meter sebelah kanan dan kiri dari lokasi tenggelam kapal. Dalam pencarian korban, tim gabungan yang dikerahkan berjumlah 350 personel yang terdiri atas Basarnas, Polri, TNI, dan para sukarelawan.
Terkait dengan detail jumlah penumpang kapal, pihaknya kesulitan mengetahui detail jumlah dan nama penumpang. Penyebabnyam tidak ada data manifes penumpang kapal tersebut.
"Tidak ada manifes. Sistemnya penumpang naik, bayar di tempat," katanya.
Namun, dari data yang dihimpun di Posko Sat KM Sinar Bangun, beberapa keluarga korban telah melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka terkait dengan peristiwa tersebut. "Dari laporan keluarga korban, ada 178 orang yang dilaporkan hilang atas peristiwa ini," katanya.
Sebanyak 192 orang dilaporkan ke posko korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun, Senin (18/6) petang. Mereka diduga ikut menjadi penumpang kapal kayu itu dan hilang hingga saat ini.
"Korban yang masih dicari tim SAR gabungan terus berkembang. Hingga pukul 11.25 WIB, korban yang harus dicari 192 orang," kata Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan, Rabu (20/6).