Jumat 15 Jun 2018 01:20 WIB

Pengamat: Capres Alternatif Harus Kuasai Tiga Poin Ini

Pengamat menilai capres alternatif harus mulai sampaikan visi misinya.

Hendri Satrio
Hendri Satrio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan tokoh-tokoh yang berniat maju dalam pemilihan umum presiden (pilpres) 2019 mendatang, harus mulai menyampaikan visi dan misi mereka secara jelas. Hal ini untuk bisa menandingi elektabilitas Joko Widodo (Jokowi), yang dipastikan kembali maju sebagai capres pejawat dan Prabowo Subianto, yang paling berpeluang kembali maju di Pilpres.

Hendri menilai, program-program yang disampaikan tokoh-tokoh capres alternatif, diluar Jokowi dan Prabowo, masih relatif seragam. Yakni menyoal pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat dan lain-lain. Menurutnya, ada tiga hal yang bisa dijadikan visi dan misi para capres alternatif yakni  pemerataan ekonomi, hukum yang tidak tebang pilih dan kedewasaan dalam berpolitik.

"Ketiga hal ini sebetulnya kalau dalam berbagai survei, termasuk survei KedaiKOPI, pemerintahan saat ini lemah. Kalau kemudian pada calon presiden nanti berhasil mengungkapkan visi misi, menjalankan visi misinya untuk ketiga hal tadi saja. Saya rasa masyarakat akan kepada para kepada calon alternatif ini," jelas founder Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik) ini, dalam keterangan tertulis, Kamis (14/6).

Hendri melanjutkan, diantara nama-nama yang santer disebut berpeluang menjadi capres alternatif, nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan yang paling sering menyampaikan visi dan misinya. "AHY paling sering menyampaikan itu," ucapnya.

Kemudian tokoh lain yang sudah menyampaikan visi dan misinya adalah Rizal Ramli (RR), Anies Baswedan, Abraham Samad dan TGB Zainul Majdi. TGB, kata Hendri kerap menyampaikan visi misi dalam dakwahnya. "Meski tidak mengatakan kalau saya terpilih nanti akan begini begitu, tapi dia sering menyampaikan bahwa Indonesia yang dia inginkan adalah akan seprti A, B, atau C," ujar dia.

Sementara yang belum dan masih terkesan malu-malu adalah Gatot Nurmantyo. Memang, Hendri mengatakan Gatot telah beberapa kali bertemu dengan masyarakat, namun Gatot masih jarang menyampaikan visinya di publik.

"Yang sering dibicarakan itu kan, selalu "bila rakyat menghendaki makanya dia siap. Itu saja. Jadi para calon ini sudah menyampaikan visi dan misi secara baik, hanya memang mereka punya kekhususan. RR bisa dibilang paling lengkap, Samad banyak di hukum dan politik, Anies di politik, TGB lebih di agama toleransi, AHY di kehidupan berpolitik," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement