Senin 11 Jun 2018 17:49 WIB

Pariwisata Gili Sumbang 45 Persen PAD Lombok Utara

Pariwisata merupakan sektor dengan kontribusi sumbangan PAD terbesar.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Sepasang wisatawan memperhatikan siluet Gunung Rinjani saat Sunrise (matahari terbit) di pinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sepasang wisatawan memperhatikan siluet Gunung Rinjani saat Sunrise (matahari terbit) di pinggiran pantai Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Jumat (24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu daerah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bergantung pada sektor pariwisata. Keberadaan tiga gili atau pulau kecil, seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno menjadi andalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara dalam mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD).

Pelaksana tugas (plt) Kabag Humas Setda Kabupaten Lombok Utara Mujadid Muhas menyebutkan, pariwisata merupakan sektor dengan kontribusi sumbangan PAD terbesar hingga 60 persen. "PAD kita (Lombok Utara) itu paling besar dari pariwisata setiap tahunnya," ujar Mujadid kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (10/6) malam.

Ia menyampaikan, dari 60 persen PAD yang disumbangkan sektor pariwisata, 80 persennya berasal dari aktivitas yang ada di tiga gili tersebut, seperti pajak hotel dan restoran, serta berbagai retribusi lain.

"Kalau dirata-ratakan, sumbangan tiga gili terhadap PAD Lombok Utara itu mencapai 40 persen hingga 45 persen," lanjut dia.

Mujadid meyakini, kontribusi pariwisata akan terus meningkat ke depannya. Hal ini ditandaskan masih banyaknya potensi destinasi wisata menarik lain yang ada di Lombok Utara seperti kampung adat di Bayan hingga sejumlah air terjun.

"Potensinya (jumlah) air terjun di Lombok Utara bisa sampai 70 air terjun, kalau digabung dengan air terjun kecil-kecil. Menariknya, bule-bule yang justru pada semangat mendatangi air terjun, bahkan ke tempat air terjun yang akses jalannya belum begitu baik," kata Mujadid.

Setelah pariwisata, sumbangan PAD terdiri atas Dinas Tenaga Kerja, Perijinan Penanaman Modal dan Investasi, itu pun berkutat di Gili juga. Lalu, ada perhubungan, dan baru pertanian.

Mujadid menyebutkan, target dan realisasi PAD Lombok Utara selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada 2016, dari Rp 115 miliar yang ditargetkan, pada tataran realisasi PAD meraup angka Rp 104 miliar atau 90 persen. Pencapaian ini meningkat pada 2017, dengan target sebesar Rp 157 miliar dan realisasi sebesar Rp 121 miliar atau 77 persen. Sedangkan, target PAD Lombok Utara pada 2018 diharapkan mampu menyentuh Rp 200 miliar.

"PAD dari 2016 ke 2017 memang ada penurunan persentase karena targetnya lebih besar, tapi dari sisi jumlahnya (realisasi) meningkat. PAD saat Lombok Utara terbentuk pada 2009 sejumlah Rp 6,5 miliar," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement