Senin 04 Jun 2018 20:48 WIB

Telur Ayam Ras Sumbang Inflasi Tertinggi di Solo

Penyumbang inflasi kedua yakni transportasi udara

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Telur ayam
Foto: pixabay
Telur ayam

REPUBLIKA.CO.ID,  SOLO --- Melonjaknya harga sejumlah komoditas kebutuhan pokok berdampak pada kenaikan laju Inflasi Kota Solo pada Mei 2018. Badan Pusat Statistik Kota Solo mencatat laju inflasi kota Solo selama Mei mencapai 0,04 persen atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,02 persen.

Kepala BPS Kota Solo, Bagus Rahmat Susanto mengatakan diantara deretan komoditas kebutuhan pokok yang menyumbang inflasi, telur ayam ras menjadi komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi diantara komoditas lainnya yakni sebesar 9,36 persen. Selain telur ayam ras, penyumbang inflasi tertinggi kedua yakni dari transportasi angkutan udara yang mengalami kenaikan tarif hingga 8,24 persen.

"Telur ayam ras mengalami kenaikan harga sekitar 9, 36 persen, sehingga memberi andilt erhadap inflasi sebesar 0,07 persen. Tarif angkutan udara naik 8,24 persen sehingga memberi andil inflasi sebesar 0,07 persen. Petai naik 63,64 persen sehingga memberi andil inflasi 0,05 persen, rokok naik 1,10 persen dan menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen," jelas Bagus pada Senin (4/6).

 

Sementara itu, jelas dia, terdapat sejumlah komoditas yang justru menghambat laju inflasi seperti harga bawang putih yang mengalami penurunan harga hingga 30,22 persen dan harga nangka muda turun 18,41 persen. Begitu juga dengan harga cabai merah yang turun mencapai 10,99 persen dan harga cabai rawit turun 7,79 persen.

Selain itu ada juga harga tomat yang mengalami penurunan harga sebesar 18,25 persen. Meski demikian, menurut Surahmat jika dibandingkan year on year (yoy) laju inflasi pada Mei 2018 mengalami penurunan. Sebab pada Mei 2017 inlasi kota Solo tercatat sebasr 0,33 persen.

Sementara itu, Surahmat mengatakan pada Mei 2018 kota Tegal dan Kudus menjadi kota dengan laju inflasi tertinggi di JawaTengah. Dimana inflasi Kota Tegal mencapai 0,24 persen dan Kudus sebesar 0,14 persen. Sedangkan Semarang dan  Cilacap justru menjadi kota yang mengalami deflasi tertinggi, Semarang tercatat mengalami deflasi hingga 0,09 persen dan Cilacap sebesar 0,08 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement