REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolri Jenderal Tito Karnavian bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan rombongannya melakukan kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5). Keduanya mengajak semua pihak untuk memerangi aksi terorisme dan radikalisme.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melaksanakan Safari Ramadhan, buka puasa bersama, shalat Isya, dan shalat Tarawih yang dilanjutkan dengan silaturahim dengan Ulama dan Toga di Mapolrestabes Surabaya. Dalam sambutanya, Tito menyampaikan kejadian ledakan bom yang terjadi di Surabaya pada 13 Mei lalu untuk dijadikan sebagai pembelajaran.
Ia menuturkan, yang menjadi hal utama dalam memberantas terorisme dimulai dari memberantas ideologinya. Sehingga, untuk memberantas aksi terorisme dibutuhkan rencana dan aksi baik dari pemerintah maupun masyarakat dalam melawan ideologi radikal tersebut.
"Hal ini ibarat gunung es, yaitu bila kita potong pucuknya akan tumbuh lagi. Dalam memberantas terorisme yang menjadi utama yaitu memberantas akarnya (Ideologinya). Perlunya rencana aksi baik dari pemerintah maupun masyarakat dalam melawan ideologi radikal, Polri akan terus melakukan pemetaan dan penangkapan," kata Tito saat memberikan kata sambutan di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5).
Tito juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terhadap pengadaan kamera pemantau (CCTV) yang berada di beberapa titik wilayah di Surabaya. Sebab, hal tersebut membantu pihak kepolisian dalam pengungkapan aksi terorisme. Ia juga mengucapkan terima kasih terhadap TNI, Polri, Ormas dan pihak lain yang bersama-sama turut menjaga tempat ibadah dan memperkuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta adanya deteksi dini yang dilakukan melalui tiga pilar (Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Lurah).
"Di dalam bulan yang baik ini semoga Surabaya semakin kuat dan lebih baik lagi." katanya.
Tidak hanya itu, Hadi juga mengucapkan bela sungkawa atas kejadian tersebut. Ia mengajak semua pihak untuk memerangi aksi terorisme dan pahan radikalisme.
"Dalam bulan suci Ramadhan ini, mari TNI, Polri, tokoh Ulama, tokoh Agama dan tokoh masyarakat untuk bersatu dalam melawan radikaliseme," kata Hadi.
Kegiatan sendiri diawali dengan zikir bersama dan dilanjutkan dengan pemberiaan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada anggota Polri yang telah berjasa dan menjadi korban dalam aksi terorisme tersebut. Anggota polri yang mendapat penghargaan di antaranya Ipda Junaedi, Ipda Ahmad Muhadi, Aiptu Umar Sholeh, Aiptu Rendra Agus Hardianto, Brigadir Pol Dimas Indra, Briptu Andi Fendi Putra, Briptu Ahmad Mauffan.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Ketua DPRD Jawa Timur Abdul Halim Iskandar, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Arif Rahman, beserta Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin, dan pejabat pemerintahan serta pejaBat kepolisian lainnya.