Sabtu 26 May 2018 17:42 WIB

PDIP: Program Gus Ipul-Puti Untungkan Ribuan Pelajar

Program yang dimaksud, yakni menggratiskan kembali biaya pendidikan SMA/SMK.

Gus Ipul-Puti.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Gus Ipul-Puti.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Ketua PDIP Banyuwangi Made Cahyana Negara mengemukakan program pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno untuk akan menguntungkan ribuan pelajar di daerah paling timur Pulau Jawa itu. Program yang dimaksud, yakni menggratiskan kembali biaya pendidikan SMA/SMK.

Made mengatakan program kerja Gus Ipul-Puti itu direspons positif dan antusias oleh masyarakat. Itu artinya, 25 ribu siswa SMA/SMK negeri di Banyuwangi tidak perlu lagi membayar uang sekolah.

“Kalau di Jatim lebih dari 500 ribu pelajar. Ini kebijakan yang menyejahterakan rakyat," ujar politikus yang juga Ketua DPRD Banyuwangi itu di Banyuwangi, Sabtu (26/5).

Sejak 2017, berdasarkan Undang-Undang 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, pengelolaan SMA/SMK dikembalikan ke pemerintah provinsi. Sebelumnya, pengelolaan dilakukan oleh kabupaten/kota. 

Kini kota/kabupaten hanya berwenang mengelola pra sekolah, SD, dan SMP. Peralihan wewenang itu diikuti penerapan kebijakan pendidikan berbayar untuk SMA/SMK di Jatim.

Made mengatakan, dalam dokumen visi-misi, Gus Ipul dan Puti tegas menyatakan komitmennya membebaskan biaya SMA/SMK. Gus Ipul-Puti berjanji mengalokasikan dana tak kurang Rp 1,4 triliun khusus untuk menjamin hak pendidikan anak-anak SMA/SMK se-Jatim. 

Made menambahkan, pasangan Gus Ipul-Puti juga membuka ruang kerja sama bagi kabupaten/kota untuk bersama mengembangkan SMA/SMK. Dengan demikian, program tersebut bakal semakin kuat.

Bahkan, program itu dapat menjangkau SMA/SMK swasta yang di Banyuwangi jumlahnya sekitar 30 ribu pelajar. "Ini bukan semata-mata bebas SPP, tetapi diiringi kebijakan tidak ada satu pun pungutan,” kata dia. 

Apalagi jika ditopang kabupaten/kota, dia mengatakan, siswa bakal semakin dimudahkan.Alat-alat penunjang seperti tas dan seragam bakal terpenuhi. 

“Termasuk ada beasiswa dan tabungan untuk pelajar yang didukung kabupaten/kota. Karena memang sejak UU mengembalikan wewenang SMA/SMK ke provinsi, praktis kabupaten/kota tidak berani ikut cawe-cawe," ujarnya.

Made mengatakan, banyak kabupaten/kota di Jatim, termasuk Banyuwangi, membatalkan alokasi dana puluhan miliar rupiah untuk membantu siswa SMA/SMK karena belum ada payung hukum yang jelas. "Dengan komitmen Gus Ipul-Puti melibatkan kabupaten/kota, yang diuntungkan adalah pelajar daerah. Bakal makin terjamin semua kebutuhan pendidikannya, termasuk SMA/SMK swasta," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement