Jumat 25 May 2018 22:13 WIB

Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Waduk Cirata Ditemukan

Jasad itu satu dari enam korban kapal tenggelam pada 24 Desember 2017

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Tim Basarnas melakukan pencarian kapal tenggelam di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jumat (22/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Tim Basarnas melakukan pencarian kapal tenggelam di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jumat (22/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Warga Kampung Rawa Taal, Desa Sinargalih, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, mendadak geger dengan penemuan jasad seorang perempuan di area kolam jaring apung (KJA) Waduk Cirata. Kuat dugaan, jasad tersebut merupakan salah seorang dari enam korban kapal tenggelam yang terjadi pada 24 Desember 2017 lalu.

Informasi yang diperoleh Republika.co.id, jasad perempuan itu ditemukan mengambang dan tersangkut di jaring KJA, sekitar pukul 16.45 WIB. Kuat dugaan, jasad tersebut yakni Erus (50 tahun). Erus, merupakan satu dari enam korban kapal tenggelam, yang dinahkodai Dana, pada lima bulan.

Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Agta Bhuwana Putra, mengatakan, korban ditemukan kali pertama oleh penunggu KJA. Saat ditemukan, posisi korban tertelungkup. Pakaian korban masih utuh. Yakni, baju batik warna coklat dan celana panjang strit warna biru.

"Jasad korban sudah tidak utuh lagi. Tapi, dari ciri-ciri fisik serta bajunya, kuat dugaan korban adalah Erus," ujar Agta, kepada Republika.co.id, Jumat (25/5).

Penemuan jasad ini sontak saja membuat geger. Apalagi, pada lima bulan silam, ada kasus kapal tenggelam dengan membawa 14 penumpang. Dari 14 penumpang itu, enam di antaranya tidak diketemukan. Satu dari enam korban tersebut, pada hari ini muncul setelah lima bulan tenggelam di Waduk Cirata.

Penemuan jasad ini, lanjut Agta, lalu diumumkan ke masyarakat sekitar. Termasuk, pada keluarga korban kapal tenggelam. Setelah dicocokan dari ciri-cirinya, suami Erus yakni Enceng, mengakui kalau itu jasad istrinya.

Enceng (54 tahun), warga Kampung Baru, Desa Sirnagalih, Kecamatan Maniis, mengaku, jika jasad yang muncul ke permukaan pada Jumat sore ini adalah isterinya. Ia sangat bersyukur, jasad isterinya bisa diketemukan.

"Tadinya kami sudah tak berharap, korban kapal tenggelam ini ditemukan. Tetapi, ini merupakan bukti kebesaran Allah SWT, jasad istri saya bisa mengapung dengan sendirinya," ujar Enceng.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement