REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Chusmeru menilai perlunya pendirian posko keamanan di setiap objek wisata. Posko itu menurutnya bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan.
"Untuk menimbulkan rasa aman selama di objek wisata, tidak ada salahnya dibuat posko keamanan di setiap objek yang menjadi tujuan wisata favorit," katanya di Purwokerto, Kamis (24/5).
Selain itu, katanya, pengelola objek wisata perlu melakukan koordinasi terkait dengan pengamanan objek wisata. "Jika perlu dibentuk tim atau satuan tugas khusus pengamanan objek wisata yang melibatkan aparat gabungan serta mengikutsertakan unsur masyarakat, ormas kepemudaan, dan lain sebagainya," katanya.
Ia mengatakan pengelola objek wisata perlu memastikan kondisi aman dan nyaman bagi wisatawan, baik selama di perjalanan maupun di seputaran objek wisata. Dia juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dengan pengelola objek wisata.
"Perlu pertemuan untuk membahas secara rinci dan teknis terkait poin-poin penting terkait pengamanan objek wisata," katanya.
Pemerintah daerah, tambah dia, juga perlu mengimbau pengelola hotel, restoran, dan biro perjalanan agar wisatawan dapat memperoleh pelayanan yang baik, mendapatkan kenyamanan dan keselamatan dalam berwisata.
Sebelumnya, dia mengatakan, sektor pariwisata merupakan industri jasa yang sensitif terhadap isu dan gangguan keamanan. Misalkan saja, katanya, gangguan keamanan yang disebabkan adanya aksi teror bom. Hal tersebut, menurut dia, bisa menimbulkan keprihatinan dan kecemasan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Pada akhirnya, katanya, hal itu akan berdampak pada sektor pariwisata dan memengaruhi angka kunjungan wisatawan.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi pemerintah mulai dari pusat hingga daerah, termasuk juga pengelola jasa pariwisata, untuk memberikan jaminan keamanan bagi wisatawan.