Kamis 24 May 2018 00:19 WIB

Idap Tumor Ganas, Seorang Ibu Menangis di Hadapan Jokowi

Jokowi pada Rabu (23/5) bersilaturahim dengan penerima manfaat JKN-KIS.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika menerima pengguna manfaat Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan ketika menerima pengguna manfaat Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita menangis di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menceritakan penyakit yang dideritanya. Saat itu, Presiden Jokowi tengah bersilaturahim dengan peserta JKN-KIS di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/5).

Wanita yang mengenakan kursi roda tersebut tampak maju atas permintaan Jokowi. Salah satu kakinya pun tampak diamputasi.

Wanita berusia 38 tahun itupun memperkenalkan diri bernama Daeng Nurlia asal Makassar. Kepada Jokowi, ia menceritakan penyakit tumor ganas yang dideritanya sejak 2016.

"Saya pikir cuma penyakit biasa ibu bapak, tapi ternyata tumor ganas pas dipersendian. Kemudian diusulkan oleh dokter untuk operasi diangkat tumornya," ceritanya.

Meskipun penyakit tumornya telah diangkat, namun ia masih harus menjalani pengobatan termasuk kemoterapi dengan biaya yang cukup besar. Sedangkan, suaminya tak memiliki pekerjaan tetap dan masih harus menghidupi keempat anaknya.

Namun tak seperti harapannya, penyakit Nurlia pun justru muncul kembali dan bahkan lebih ganas dari sebelumnya.

"Lalu saya lanjutkan kemoterapi terus saya berpikir sudah sembuh, kembali cek up ke dokter ternyata tumor masih ada bahkan lebih ganas. Diangkat lagi, sampai empat kali dokter operasi terus sampai sudah ada pikiran mau bunuh diri," ujarnya.

Meskipun sempat putus asa, ia mengaku kembali bersemangat setelah mendapatkan bantuan jaminan kesehatan dari pemerintah. "Tapi saya kembali semangat, dengan adanya KIS ini saya bisa bangkit lagi mengingat anak-anak saya masih sekolah," cerita Nurlia.

Di hadapan Jokowi, Nurlia pun kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah karena telah meringankan bebannya dengan memberikan bantuan layanan kesehatan. "Saya jalani semua pengobatan anjuran dari dokter operasi kemoterapi bahkan radiasi sampai 25 kali berlanjut saya check up sampai sekarang enam bulan sekali," tambahnya.

Berangsur-angsur kemudian, kesehatan Nurlia membaik. Bahkan ia mengaku berat badannya semakin bertambah. Ia berharap, pemerintah dapat memperluas penerima kartu JKN-KIS sehingga masyarakat mudah mengakses layanan kesehatan.

Mendengar cerita tersebut, Presiden Jokowi pun menegaskan, jaminan layanan kesehatan menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini juga telah diatur dalam konstitusi.

"Dan memastikan bahwa seluruh rakyat di seluruh pelosok Tanah Air merasakan kehadiran negara terutama dalam pelayanan kesehatan," ucap Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement