Senin 21 May 2018 17:48 WIB

Gus Ipul Siapkan Program Penyediaan Rumah Rakyat

Program yang dimaksud adalah Perumahan Kota Perumahan Rakyat atau Mahkota Perak.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf menyampaikan orasi politiknya ketika menghadiri Deklarasi dan Konsolidasi Forum Alumni Muda GMNI Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/4).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua Saifullah Yusuf menyampaikan orasi politiknya ketika menghadiri Deklarasi dan Konsolidasi Forum Alumni Muda GMNI Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Senin (23/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyatakan kesiapannya menjawab kebutuhan rumah di Jatim dengan menyiapkan program khusus. Program yang dimaksud adalah Perumahan Kota Perumahan Rakyat atau yang disebut dengan Mahkota Perak. 

Program ini diproyeksikan Gus Ipul untuk menjawab kebutuhan properti yang akhir-akhir ini sulit terpenuhi akibat tingginya harga. Dia pun mengakui sering mendapat keluhan terkait permasalahan tersebut. 

Salah satu keluhan diterima Gus Ipul secara langsung dari salah seorang warga saat sedang blusukan di Pusat Grosir Surabaya (PGS). "Satu di antara masukan dari pedagang adalah penyediaan rumah atau semacam apartemen rakyat yang terjangkau bagi karyawan," kata Gus Ipul di Surabaya, Senin (21/5).

Gus Ipul pun menjelaskan program yang disiapkannya tersebut. Program penyediaan untuk rumah tersebut antara lain mempercepat pembangunan rumah dan apartemen untuk masyarakat. Serta, memberikan fasilitas kepemilikan rumah untuk buruh dan pekerja. 

Gus Ipul menjelaskan, program ini khususnya diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan pendapatan di bawah Rp 5 juta per bulan. Program tersebut juga diperuntukan bagi buruh mandiri tanpa penghasilan tetap rata-rata dibawah 30 juta per tahun.

Caranya, lanjut Gus Ipul, Pemrov Jatim akan berkomitmen membangun seribu unit apartemen untuk MBR tiap tahunnya. Kemudian, menekan pengeluaran perumahan dan transportasi kelompok pekerja buruh sampai dengan 10 persen. 

Tak hanya itu, pemrov nantinya juga akan melanjutkan bedah rumah keluarga miskin, dari yang awalnya 13,5 ribu rumah per tahun akan meningkatkan menjadi 15 ribu per tahun. Dia berharap, melalui program ini kepemilikan rumah bisa meningkat 0,5-1 persen tiap tahun.

Serta, peningkatan presentase rumah layak huni bagi keluarga miskin juga bisa meningkat 1-2 persen tiap tahun. "Masalah program perumahan menjadi salah satu hal yang juga masuk fokus kami. Salah satu solusi yang kami siapkan adalah penyediaan apartemen rakyat ini," ujar Gus Ipul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement