Jumat 18 May 2018 01:21 WIB

Nomor Kartu Seluler yang Aktif tak Lebihi Jumlah Penduduk RI

Jumlah kartu seluler prabayar hasil rekonsiliasi mencapai 254 juta.

Red: Nur Aini
Pelanggan memilih nomer kartu seluler yang terpampang di salah satu konter di ITC Roxy, Jakarta, Senin (30/10).
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Pelanggan memilih nomer kartu seluler yang terpampang di salah satu konter di ITC Roxy, Jakarta, Senin (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Ahmad Ramli mengatakan nomor pelanggan seluler prabayar, yang teregistrasi ulang dan baru hasil rekonsiliasi sampai akhir batas 30 April 2018 sebanyak 254.792.159 nomor.

Rekonsiliasi dilakukan dengan menghitung data registrasi (hits) pada sistem data kependudukan Ditjen Dukcapil dan data registrasi nomor pelanggan pada masing-masing operator. Angka tersebut menunjukkan angka yang ideal apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebesar 262 juta jiwa dan pengguna internet yang berjumlah 143 juta.

"Angka ini merupakan hasil akhir yang disetujui Ditjen PPI Kominfo, BRTI, Ditjen Dukcapil dan para operator setelah adanya proses pencocokan dan pemblokiran nomor-nomor yang tidak melakukan registrasi ulang atau yang diregistrasi secara tidak benar, atau tanpa hak," tutur Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika sekaligus Ketua BRTI Ahmad Ramli berdasarkan keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (18/5).

Ahmad Ramli menegaskan dengan ditetapkannya angka hasil rekonsiliasi itu, seluruh program registrasi ulang telah selesai dilaksanakan. Registrasi kartu pelanggan selanjutnya berjalan seperti biasa berupa registrasi kartu pelanggan baru. Ia mengapresiasi pelanggan yang telah melakukan registrasi ulang secara benar dan berhak.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan angka rekonsiliasi merupakan angka riil nomor pelanggan sesungguhnya. Secara logika dan praktik, menurut dia, angka tersebut menunjukan dan merefleksikan pengguna nomor seluler di Tanah Air.

"Ke depan pola bisnis operator akan lebih mendorong penjualan voucher fisik isi ulang yang bisa dipasarkan melaui gerai dan outlet," ucap dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement