Rabu 16 May 2018 22:36 WIB

Menaker Targetkan Gelar Pemagangan untuk 400 Ribu Peserta

Kemenaker akan menyiapkan setidaknya 8 ribu instruktur dari kalangan industri.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Hanif Dhakiri
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Hanif Dhakiri

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan mampu menggelar program pemagangan bagi 400ribu orang yang didukung oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Untuk mencapai target ini, Kemenaker akan menyiapkan setidaknya 8 ribu instruktur dari kalangan industri.

"Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui program pemagangan merupakan prioritas bersama. Ketersediaan SDM kompeten harus link and match dengan kebutuhan dunia industri, karenanya kita menggandeng dunia industri untuk menjawab tantangan ini," kata Menaker Hanifmelalui siaran pers, Rabu (16/5).

Menurut Hanif, peran aktif dunia industri memegang peranan penting dalam menciptakan tenaga kerja terampil dan siap pakai di dunia kerja. Melalui program pemagangan diharapkan dapat mempercepat penyerapan pengangguran ke dalam dunia industri.

Melalui pemagangan peserta dapat pengalaman kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap, mental dan perilaku sesuai kebutuhan pasar. "Namun harus kita perhatikan dan atur lebih lanjut, jangan sampai program pemagangan ini mengganggu proses produksi dan kinerja perusahaan," tambah Hanif.

Karena itu, lanjut Hanif, Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri agar mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan membangun sistem pelatihan kerjadan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia. Keterlibatan dunia usaha dan industry, jelas dia, dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat.

"Kami berharap investasi yang telah ada dapat ditingkatkan, termasuk investasi SDM, sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan memberikan transfer kemampuan (skill) bagi pekerja Indonesia di berbagai sektor usaha," kata Hanif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement