REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim Jihandak Gegana Satuan Brimob Polda Riau memeriksa mobil Avanza yang digunakan para terduga pelaku teroris saat berupaya menyerang Markas Polda Riau, Rabu pagi tadi. Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan sangat hati-hati serta mendapat pengawalan ketat dari personel Polda Riau bersenjata lengkap laras panjang.
Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Sunarto mengatakan, bahwa tim Jihandak masih menyelidiki isi dari mobil tersebut. Polisi juga sempat menemukan kabel berikut sebuah kotak. Namun, Sunarto mengatakan belum dapat dipastikan apakah benda itu sebagai bahan peledak.
"Dari pemeriksaan ada rangkaian kabel, ada kotak kosong. Masih didalami," ujarnya.
Begitu juga terkait informasi adanya seorang terduga teroris yang mengenakan pelindung tubuh, dia mengatakan masih didalami petugas. Terduga teroris yang mengenakan pelindung tubuh tersebut merupakan satu dari empat terduga teroris yang tewas ditembak polisi. Bedanya, jasad terduga teroris itu masih berada di halaman Mapolda Riau, sementara tiga teroris yang tewas telah dibawa ke RS Bhayangara.
Areal sekitar jasad terduga teroris yang mengenakan pelindung tubuh yang diduga membawa bahan peledak itu telah dipasang garis polisi. Begitu juga dengan areal mobil jenis Avanza putih yang ringsek pada bagian depan itu dipasangi garis polisi.
Personel Polda Riau berhasil menggagalkan upaya penyerangan yang dilakukan empat terduga teroris. Keempatnya dilumpuhkan di tempat "Bahwa Polda Riau telah berhasil mematahkan upaya penyerangan terhadap anggota pukul 09.00 WIB pagi tadi. Kita dalam kondisi siaga memberikan tindakan tegas, empat pelaku tewas ditempat," katanya.
Polda Riau menyebut seorang anggotanya meninggal dalam serangan teroris yang terjadi pada Rabu pagi pukul 09.00 WIB tadi. "Anggota kita satu orang tertabrak dan akhirnya meninggal dunia atas nama Ipda Auzar," kata Sunarto.
Selain seorang polisi meninggal dunia, dua personel polisi lainnya Brigadir John Hendrik dan Kompol Farid Abdullah mengalami luka akibat tebasan senjata tajam pada bagian jari tangan dan bagian kepala. John Hendrik merupakan anggota Propam Polda Riau sementara Kompol Farid merupakan personel Bidkum Polda Riau. Keduanya masih dalam proses penanganan medis di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.