Senin 14 May 2018 13:17 WIB

AKBP Roni Tolong Anak Terduga Pelaku karena Iba

Tindakannya disebutnya sebagai panggilan hati seorang manusia.

Polisi memgevakuasi Pegawai Negeri Sipil dari Polrestabes Surabaya setelah terjadi ledakan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Polisi memgevakuasi Pegawai Negeri Sipil dari Polrestabes Surabaya setelah terjadi ledakan, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tak lama setelah bom meledak di Polrestabes Surabaya, Senin (14/5) pagi, beredar gambar seorang petugas kepolisian tanpa seragam menggendong seorang anak korban ledakan. Petugas tersebut adalah Kasat Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Jawa Timur, AKBP Roni Faisal. Sang anak diduga merupakan anak dari pelaku peledakan yang ikut dibonceng orang tuanya.

Ketika dikonfirmasi wartawan di lokasi kejadian di Surabaya, Roni mengatakan tidak bisa memberi keterangan banyak terkait upayanya itu. Ia hanya mengatakan bahwa tindakan itu dilakukannya sebagai panggilan hati. Saat itu sang anak berlumuran darah.

"Tujuan saya cuma satu, kemanusiaan dan rasa iba karena melihat kondisi anak yang penuh darah," katanya.

Berdasarkan pantauan CCTV milik Markas Polrestabes Surabaya yang tersebar di awak media, sebuah motor masuk ke gerbang markas, lalu diadang oleh petugas dan meledak. Sesudah ledakan, seorang anak perempuan berjilbab yang awalnya dibonceng terlihat sempat bangun dan melihat kedua orang tuanya tergeletak.

Roni, yang melihat anak itu bangun, langsung berlari dan mengambilnya untuk menggendong serta menjauhkannya dari titik ledakan. Sebab, di titik ledakan masih terdapat mobil Avanza hitam yang berada persis di dekat motor yang meledak sehingga dikhawatirkan ada ledakan susulan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengakui anak yang terselamatkan itu bernama Ais, sesuai identitas yang didapat dari lokasi, berumur 8 tahun. "Anak itu kini dirujuk ke Rumah Sakit PHC Surabaya karena berlumur darah. Dan akan masih kami update info selanjutnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement