Senin 14 May 2018 00:01 WIB

Jenazah Napi Teroris Rutan Brimob Dikebumikan

Warga sempat menolak pemakaman Benny, tetapi pihak desa memberi masukan.

Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).
Foto: antara
Senjata yang digunakan napi kasus terorisme dalam drama penyanderaan polisi teronggok di salah satu ruangan Rutan cabang Salemba di Mako Brimob, Kelapa Dua, Jakarta, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Jenazah narapidana tindak pidana terorisme Benny Tresno alias Abu Ibrahim dimakamkan di Provinsi Riau, Ahad (13/5). Benny  meninggal saat insiden bentrokan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, tengah pekan lalu.

Prosesi pemakaman dihadiri keluarga Benny, di antaranya ibu kandung dan istrinya. Pemakaman dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandau, Desa Pandau, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

Kepala Desa Pandau, Firdaus Roza, mengatakan jenazah Abu Ibrahim tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Ahad tadi. Setibanya di kargo Bandara SSK II Pekanbaru, jenazah Beny yang ditempatkan di sebuah peti warna cokelat langsung dibawa menggunakan ambulans Desa Pandau. 

Jenazah dibawa ke Jalan Kempas 12, RT 07 RW 12 Desa Pandau Jaya merupakan tempat kediaman orang tua kandung Benny, Yuliati (60). Istri almarhum Benny juga tinggal di sana.

Tiba di Pandau sekitar pukul 08.00 WIB pagi, jenazah langsung dishalatkan di Mushala Al-Ihlas. Jenazah kemudian langsung dibawa ke pemamakan tanpa ke rumah orang tuanya terlebih dahulu.

“Kami sudah dapat informasi (rencana pemakaman) beberapa hari yang lalu dari keluarga," katanya.

Isak tangis keluarga Beny pecah saat almarhum dikeluarkan dari peti matinya. Tampak seluruh tubuhnya dibungkus dengan kain kafan berwarna putih. Begitu pun dengan wajahnya, hingga keluarga tak satu pun dapat melihatnya.

Sedianya, jenazah Almarhum Benny akan disemayamkan di Padang Pariaman, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu. Namun, hal itu urung dilakukan karena ditolak sejumlah tokoh adat setempat.

Firdaus mengatakan warga Desa Pandau sempat menolak rencana pemakaman itu dilakukan di desa yang terletak sekitar satu jam dari Kota Pekanbaru tersebut. "Awalnya sempat terjadi gejolak di masyarakat. Akan tetapi, kami beri masukan, bahwa kalau tidak di sini di mana lagi akan dimakamkan," ujarnya.

Wakapolda Riau Brigjen Permadi, mengatakan meskipun kerusuhan yang terjadi di Rutan Cabang Salemba pada Selasa (8/5) telah menggugurkan lima orang anggota Polri, kepolisian tidak menyimpan rasa dendam kepada para tahanan, termasuk almarhum Beny. "Semoga almarhum diberikan tempat yang layak. Insya Allah tidak ada dendam," ujarnya.

Prosesi pemakaman jenazah Benny memang tidak ada pengawalan khusus dari anggota polisi. Akan tetapi, Polsek Siak Hulu selaku pemangku wilayah sudah berkoordinasi dengan keluarganya untuk proses pemakaman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement