Rabu 09 May 2018 07:39 WIB

Hanura Disebut Terseok, Oesman: Jangan Percaya Survei

Oso menilai Hanura dalam keadaan solid dan siap bekerja keras.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Oesman Sapta.
Foto: MPR RI
Oesman Sapta.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang optimistis partainya akan melewati ambang batas untuk meloloskan wakilnya ke parlemen di Pemilu 2019 mendatang. Oesman tak mempercayai hasil survei dari beberapa lembaga yang menyebut partainya tak akan meraih suara cukup untuk melewati Parliementary Thresold yakni 4 persen.

"Kalian jangan percayai survei-survei itu. Kami sangat optimistis (menangi Pemilu," kata Oesman di Hotel Novotel, Pekanbaru, Selasa (8/5) malam.

Pejabat Ketua DPD RI itu  percaya kepada laporan dari kadernya sendiri yang menurut dia sedang dalam situasi bagus. Oso menilai Hanura dalam keadaan solid dan siap bekerja keras untuk menarik simpati masyarakat.

Oso mengatakan dirinya telah menginstruksikan kepada semua kader Hanura sampai ke tingkat DPD dan DPC agar bekerja dan berinovasi untuk membantu menyelesaikan persoalan di wilayahnya masing-masing.

Kemudian Oso juga percaya diri melihat antusiasme kader Hanura yang datang ke forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pekanbaru, sejak kemarin sampai hari ini, Rabu (9/5)."Tidak pernah forum Rakernas (Hanura) seperti ini. Ada 1.040 kader yang hadir," ujar Oso.

Kemarin, hasil survei yang dirilis LSI Denny JA memperkirakan perolehan suara Hanura hanya 0,70 persen. Tengah pekan lalu survei Indikator Politik Indonesia menyebut suara yang akan diraih Hanura hanya 0,5 persen. Hanura berada divisi nol koma bersama PBB (0,40 persen),  Partai Garuda (0,30 persen), PKPI (0,10 persen), PSI (0,10 persen) serta Partai Berkarya (0,10) persen.

Peneliti LSI Denny JA Adrian Sopa menyampaikan perolehan suara itu adalah cerminan elektabilitas partai politik saat ini. Angka masih dapat berubah, karena ada 23,5 persen responden yang belum menentukan sikap.

Survei ini dilakukan pada periode 28 april-5 Mei melalui wawancara tatap muka, dengan kuisioner, terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia melalui survei multistage random sampling dengan tingkat margin of error plus minus 2,9 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement