Selasa 08 May 2018 13:56 WIB

HNW Kritik Pertemuan Sekjen Parpol Koalisi Jokowi di Seskab

HNW imbau sebaiknya pertemuan tersebut tidak digelar di kantor Seskab

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid
Foto: MPR RI
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai pertemuan para sekretaris jenderal partai politik koalisi pendukung Joko Widodo pada Senin (7/5) kemarin adalah murni terkait politik praktis. Karenanya, sepatutnya pertemuan tidak digelar di Kantor Sekretariat Kabinet, Komplek Istana Kepresidenan.

"Terkait masalah dengan dukungan program pemerintah alangkah lebih elok kalau Seskab pun selenggarakan di luar kantor seskab. Ini bukan sesuatu yang menyoal kenegaraan, ini kan politik murni, politik praktis," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (8/5).

Hidayat mengatakan, meskipun para sekjen mengaku pertemuan terkait pembahasan program Pemerintahan Jokowi-JK. Namun pertemuan mengatasnamakan koalisi parpol pendukung Pemerintah.

"Ketika ini diselenggarakan di Kantor Seskab, itu menimbulkan pertanyaan karena Seskab bukan mengurusi koalisi partai-partai tapi mengurusi kabinet, kabinet itu adalah negara," kata Hidayat.

Wakil Ketua MPR itu juga menanggapi agenda pertemuan sekjen koalisi Pemerintah sebagai upaya membalikkan tudingan berbagai isu dari parpol di luar Pemerintahan. Menurut Hidayat, memang di jajaran menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, tidak memiliki data yang sama terkait isu yang tengah menjadi sorotan.

"Ini menjadi bagian yang dipertanyakan, ya saya sepakat semua harus berdasarkan data, tapi data yang mana. Seringkali para menteri beda data," ujar Hidayat.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani menegaskan pertemuan kemarin tidak membahas terkait Pemilu 2019. Karena itu, ia meminta pihak-pihak tidak mempersoalkan pertemuan tersebut digelar di Komplek Istana Kepresidenan.

Lagi pula, lanjut Arsul, pertemuan dengan Pemerintah diminta oleh para sekjen sehingga sudah sewajarnya, diterima oleh Pemerintah. "Jadi enggak usah juga kemudian ada yang nyinyir, mempersoalkan, kenapa ini pertemuan di siang hari kerja. yang kita bahas bukan soal pemilu 2019," kata Arsul di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement