Selasa 08 May 2018 08:13 WIB

Pertemuan Presiden Jokowi-PM Cina

Investor Cina dijanjikan Presiden Jokowi kemudahan administrasi di Indonesia.

Presiden Jokowi dan PM Cina Li Keqiang berfoto bersama sambil menunjukkan maskot Asian Games di Istana Bogor, Senin (7/5).
Foto:

Selain itu, menjelang keberangkatan PM Li ke Indonesia, media corong Partai Komunis Cina, Global Times, dalam editorialnya menyarankan Li Keqiang juga membawa isu soal tenaga kerja ini ke Indonesia. “Kunci utamanya sekarang adalah soal lapangan pekerjaan. Perusahaan Cina harus menciptakan lapangan kerja di Indonesia,” tulis Global Times, akhir pekan lalu.

Kesanggupan perusahaan-perusahaan Cina membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda Indonesia, tulis media itu, akan sangat menentukan bagi keberlangsungan hubungan bilateral ekonomi kedua negara.

Meski masih belum yang paling tinggi, nilai investasi Cina di Indonesia terus meningkat tajam belakangan. Pada 2017 lalu, Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan peningkatan tajam hampir 1 miliar dolar AS realisasi investasi Cina dari tahun sebelumnya. Jumlah proyek di berbagai sektor yang digarap perusahaan-perusahaan negara itu juga melejit lebih dari 100 persen dibanding sebelum Presiden Joko menjabat pada 2014.

Sejak mulai dilantik, Jokowi sudah beberapa kali menemui Presiden Cina Xi Jinping dan menandatangani kerja sama infrastruktur. Dimulai pada November 2014 di sela-sela KTT APEC di Beijing, setidaknya setahun sekali Presiden Jokowi menemui Presiden Xi dan meneken kerja sama perekonomian atau menawarkan megaproyek.

Dalam pertemuan bilateral kemarin, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang ekonomi. Jokowi menekankan, pentingnya peningkatan ekspor Indonesia ke Cina mengingat jumlah penduduk Cina yang mencapai 1,37 miliar menjadi pangsa pasar yang besar bagi komoditas produk-produk Indonesia.

Peningkatan ekspor produk Indonesia ini pun disambut baik oleh PM Li, di antaranya produk kelapa sawit, sarang burung walet, kopi, kakau, serta buah-buahan, seperti manggis, buah naga, dan juga salak. "Tadi secara khusus PM Li Keqiang menyanggupi bentuk peningkatan ekspor kita, tambahan minimal 500 ribu ton minyak kelapa sawit ke Tiongkok," ujar Jokowi.

Sebaliknya, Li berharap agar Pemerintah Indonesia bisa meninjau kembali pembatasan produk buah-buahan dari Cina, khususnya jeruk mandarin. "Kami memastikan bahwa standar dan kualitas jeruk mandarin sesuai dengan standar dan kualitas Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan bilateral, dua negara pun sepakat menandatangani dua kerja sama. Yaitu, MoU tentang promosi kerja sama pembangunan koridor ekonomi komprehensif regional antara Kemenko bidang Kemaritiman RI dan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional RRC. Selain itu, juga MoU tentang pembangunan proyek waduk Janelata dan waduk Riam Kiwa.  (Pengolah: fitriyan zamzami).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement