REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan akan mengantisipasi rencana mogok massal para sopir angkutan umum selama tiga hari yang dimulai pada Selasa (8/5). Dishub menyiapkan sejumlah angkutan untuk mengangkut masyarakat ke lokasi tujuan.
Didi menyebutkan bus sekolah, Trans Metro Bandung (TMB) dan angkutan Damri masih tetap beroperasi seperti biasa. Namun, masih ada angkutan cadangan yang disiapkannya jika tidak mencukupi.
"Bus sekolah juta diperuntukan publik kalau terjadi unjuk rasa. Cadangan kita punya 19 bus yang akan dioperasikan di sepuluh lokasi. Ada tambahan 20 bus juga total Dishub ada 60 bus ditambah AKDP Damri sekitar 220," kata Didi di Mapolrestabes Bandung, Senin (7/5).
Ia menuturkan jumlah ini juga akan ditambah dengan mobil dinas kewilayahan yang disiapkan. Mobil para camat pun akan digunakan jika terjadi penumpukan. Menurutnya, mobil dinas kecamatan akan siaga berkeliling. Sehingga penumpang yang tidak kebagian angkutan bisa diangkut ke lokasi tujuannya. Kondisi seperti ini sudah pernah terjadi karenanya para camat sudah siap membantu seperti pada sebelumnya.
Dishub juga menggalang bantuan dari masyarakat umum. Warga yang memiliki kendaraan bisa membantu memberikan tumpangan kepada warga lainnya. Dishub mengumumkan lewat media sosial untuk menyosialisasikan permintaan bantuan.
"Yang sudah terdaftar dari Bandung transport volunteer sudah seratus unit. Antara motor dan mobil. Di luar itu ada sepanjang jalan menyiapkan diri para netizen Jabar, belum sampaikan jumlah berapa tapi siap mengakomodasi," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya terutama mengantisipasi pada jam-jam sibuk yakni pagi dan sore hari. Diharapkan situasi tetap kondusif jikalau ada aksi unjuk rasa. Terkait aksi demo yang akan dilakukan, ia mengatakan para sopir angkutan konvensional masih menunggu realisasi aturan angkutan online. Selain itu, belum ada penegakan hukum akibat belum dijalanknnya aturan tersebut.
"Tapi tadi kalau dari tiga koperasi (angkutan) dan taksi Kota Bandung nggak ikut. Tapi untuk persiapan Dishub semua angkutan sekolah, TMB juga koordinasi Damri dan bus buruh tetap beroperasi," ujarnya.
Sebelumnya, sopir angkutan konvensional yang tergabung dalam Wadah Aliansi Angkutam Transportasi (WAAT) Jawa Barat berencana menggelar aksi mogok massal. Aksi ini rencananya dilakukan selama tiga hari disertai unjuk rasa menuntut impelentasi aturan tentang angkitan online.