Senin 07 May 2018 15:15 WIB

Debat Kedua Pilgub Jatim Bahas Ekonomi dan Pembangunan

Debat publik kedua digelar di Dyandra Convention Center, Selasa (8/5) besok.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Kepala Divisi Perencanaan dan Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Choirul Anam menunjukkan desain sementara surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim (Pilgub) 2018 disela-sela rapat yang dihadiri Bawaslu Jatim dan dua tim kampanye pasangan calon (Paslon) nomor satu dan nomor dua di kantor KPU Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/4).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kepala Divisi Perencanaan dan Data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Choirul Anam menunjukkan desain sementara surat suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim (Pilgub) 2018 disela-sela rapat yang dihadiri Bawaslu Jatim dan dua tim kampanye pasangan calon (Paslon) nomor satu dan nomor dua di kantor KPU Jatim, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur menyatakan kesiapannya menggelar debat publik kedua pada kontestasi Pilgub Jatim 2018. Debat publik kedua ini rencananya kembali digelar di Dyandra Convention Center Surabaya pada Selasa (8/5) malam.

Tema yang diangkat dalam debat kedua ini adalah Ekonomi dan Pembangunan. "Kalau persiapan sudah 90 persen lebih kita sudah siap. Tempat, materi tim keamanan semuanya sudah siap. Hari ini kita melakukan finalisasi," kata Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Data KPU Provinsi Jawa Timur Choirul Anam di Kantor KPU Jatim, Jalan Trenggilis nomor 1, Surabaya, Selasa (7/5).

Anam juga menjelaskan subtema pada debat kedua tersebut. Yaitu meliputi kebijakan bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan; kebijakan bidamg usaha mikro, menengah, dan koperasi; kebijakan bidang penanaman modal dan investasi; serta kebijakan bidang infrastrukyur dan prasarana wilayah.

Kemudian, ada juga kebijakan bidang pembangunan daerah kepulauan dan terpencil; kebijakan bidang pengembangan BUMD; kebijakan bidang energi, sumber daya mineral, dan lingkungan; kebijakan bidang kemaritiman; serta kebijakan bidang tata ruang dan wilayah atau zonasi.

Anam menambahkan, debat publik kedua masih sama dengan debat sebelumnya, yakni dibagi ke dalam enam segmen. Segmen pertama diisi dengan pembukaan, di mana nantinya kedua pasangan calon akan menyampaikan program kerja yang berkaitan dengan tema debat.

Kemudian pada segmen kedua, diisi dengan pendalaman program kerja dari kedua pasangan calon. Pada segmen ketiga, diisi dengan pertanyaan studi kasus oleh panelis kepada kedua pasangan calon.

Pada segmen keempat dilakukan debat terbukan antara dua calon gubernur Jatim yang berkontestasi. Kemudian pada segmen kelima, masih diisi oleh debat terbuka.

Hanya saja debat terbuka kali ini dilakukan oleh dua calon wakil gunernur Jatim yang berkontestasi. Adapun segmen terakhir, closing dari kedua pasangan calon.

Anam menjelaskan, untuk bahan materi debat nanti sudah digodok oleh empat panelis. Mereka adalah Muhammad Hasan (Rektor dari Universitas Jember), Nuhfil Hanani (Guru Besar Universitas Brawijaya), Arif Hoetoro (Universitas Brawijaya Malang) dan Nurul Barizah (Wakil Dekan Fakultas Hukum Airlangga).

"Debat publik kedua tersebut juga nantinya dimoderasi oleh dua orang moderator, yakni Aiman Witjaksono dari Kompas TV dan Aviani Malik dari Metro TV," ujar Anam.

Anam melanjutkan, pada debat publik kedua ini, kedua pasangan calon hanya diperbolehkan membawa 156 pendukung ke dalam ruangan debat. 156 pendukung tersebut sudah termasuk di dalamnya 20 orang tamu VVIP dan 6 tim ahli.

Anam menegaskan, pada debat kedua ini, pendukung dari kedua pasangan calon dilarang membawa alat peraga kampanye ke dalam ruangan, kecuali yang menempel di badan. Sebagai antisipasi, KPU Jatim sudah menyiapka  ratusan bendera kecil yang nantinya akan dibagikan kepada para pendukung dari kedua Paslon.

"Setiap paslon kita buatkan masing-masing 200 bendera bergambar Paslon. Kita juga siapkan bendera merah putih sekitar 600 bendera. Kita buatkan dengan bahan yang tidak besar dan soft sehingga aman untuk kepolisian," kata Anam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement