Senin 07 May 2018 12:28 WIB

Hari Ini, Ketua Panitia Pembagian Sembako Diperiksa

Polisi juga akan memeriksa dokter RSUD Tarakan untuk penyebab kematian dua korban

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bilal Ramadhan
Kuasa hukum korban pembagian sembako di Monas bernama Rizki, Muhammad Fatayyah mendampingi orang tua korban memberi keterangan pers di RT 12/RW 13 Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (1/5).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Kuasa hukum korban pembagian sembako di Monas bernama Rizki, Muhammad Fatayyah mendampingi orang tua korban memberi keterangan pers di RT 12/RW 13 Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya memeriksa Ketua Panitia Acara Forum Untukmu Indonesia (FUI), Dave Revano Santosa, atas kasus pembagian sembako di Monas, Sabtu (28/4) lalu, yang menewaskan dua anak kecil warga Pademangan, Jakarta Utara. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengungkapkan, pemeriksaan terhadap Ketua Panita dilakukan hari ini, Senin (7/5), untuk menggali soal penyelenggaraan acara tersebut.

"Untuk pengusutan kasusnya, hari ini diperiksa ketua panitia acara di Monas, sekarang lagi diperiksa," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (7/5).

Selain ketua panitia acara, Jerry menyebutkan pihaknya juga akan memeriksa dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat, untuk mengetahui penyebab sesungguhnya kematian dari dua korban tewas, Mahesa Junaedi (12) dan Muhammad Rizki (10). "Kita juga akan panggil dokter yang di RS Tarakan. Cuma baru bisa hari Rabu," jelas Jerry.

Namun, ketika ditanya hasil autopsi dari pemeriksaan kedua anak tersebut, Jerry belum bisa membeberkan secara rinci apa hasil dari autopsi tersebut karena ia menghargai keputusan keluarga korban. "Keluarga kan enggak mau (dibeberkan hasil autopsi)," kata dia.

Sebelumnya, dua anak bernama Mahesa Junaedi (12) dan Muhammad Rizki (10) dinyatakan tewas dalam pembagian sembako yang digelar oleh Forum Untukmu Indonesia (FUI) di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4) lalu. Kedua anak tersebut diduga meninggal karena terinjak-injak dan dehidrasi saat mengikuti acara tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement