REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kerja sama antarnegara memudahkan masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) ke Indonesia. Guna menangkal masuknya TKA, diharapkan tenaga kerja lokal mempunyai kualitas tinggi. Dengan demikian, perusahaan akan memilih mempekerjakan tenaga kerja lokal ketimbang TKA.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman dalam peringatan hari buruh atau May Day di Lapangan Balai Kota Tasikmalaya, Selasa (1/5). Menurutnya, penguatan kualitas tenaga kerja lokal lebih baik diutamakan daripada harus meresahkan masuknya TKA. Tak hanya dalam hal tenaga kerja, ia juga mengingatkan agar masyarakat Indonesia membeli produk negeri sendiri.
"Baik barang-barang dan SDM (sumberdaya manusia) biar mereka (barang asing dan TKA, Red) enggak bisa masuk maka perlu ada pelatihan dan pembinaan. Kalau kualitas barang dan SDM kita bagus, ya jangan kalah saing," katanya pada wartawan.
Ia menilai masalah masuknya TKA perlu disikapi secara bijak. Baginya, masalah itu justru sebaiknya jadi pemicu semangat tenaga kerja lokal agar mampu bersaing dengan TKA. "Tentu harus siap bersaing, makanya tingkatkan kualitas," ucapnya.
Dalam hal pengawasan, ia berharap tim Pengawasan Orang Asing (PORA) yang dibentuk oleh Kantor Imigrasi Tasikmalaya dapat bekerja maksimal. Sebab tim tersebut sudah dibentuk hingga ada perwakilannya di tingkat Kecamatan. "Kalau pengawasan mereka (TKA) kami sudah kerjasama dengan imigrasi membentuk tim PORA. Kerjanya memantau kalau ada TKA ilegal ya bisa ditindak," ujarnya.