Selasa 01 May 2018 13:39 WIB

Gaya Rieke Suarakan Kesejahteraan Buruh

ia memberi semangat kepada para buruh dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK)

Sejumlah buruh dari berbagai elemen bersiap melaksanakan aksi Hari Buruh Internasional di Jakarta, Selasa (1/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah buruh dari berbagai elemen bersiap melaksanakan aksi Hari Buruh Internasional di Jakarta, Selasa (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI), Rieke Diah Pitaloka masuk ke Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (1/5). Sebelum ke Istana Negara, Rieke berorasi di sekitaran pintu masuk Monas.

 

Rieke beserta perwakilan KRPI berjalan ke Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg) dengan kawalan anggotanya dan polisi. Disitu, Rieke berjalan sambil memegang Selembar Kertas yang berisi Panca Maklumat Rakyat Pekerja.

 

Di dalam isi surat tersebut, berisi mandat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Isinya adalah membentuk Badan Riset Nasional, mewujudkan Trilayak Rakyat Pekerja, yakni Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak untuk seluruh pekerja, serta terpenuhinya lima Jaminan Sosial, yaitu Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Pensiun, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kematian.

 

Lalu ada memberi keadilan kepada seluruh pekerja yang berstatus sukarelawan, baik TKK, Honorer, kontrak, Pegawai Tidak Tetap dan Pegawai Tetap Non PNS, dan sebagainya. Terakhir, menyelematkan Aset Negara dan mengembalikan tata kelola BUMN sesuai konstitusi dan UUD 1945.

 

Setelah di depan pintu masuk Kemensetneg, Rieke masuk kedalam bersama perwakilan para buruh. Disini, para awak media tidak diperbolehkan ikut masuk ke dalam. Penjagaan ketat diberikan pihak Kepolisian dengan memegang senjata api untuk menjaga tempat tersebut agar tidak terjadi kerusuhan.

 

Sebelumnya, dengan berdiri di atas truk, ia memberi semangat kepada para buruh dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) yang datang dari berbagai daerah. Memakai topi KRPI dengan baju biru tua, dia menegaskan akan menyuarakan hak-hak buruh dan TKK agar hidup sejahtera.

 

"Kami disini ingin para buruh hidup sejahtera. Revisi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Para pekerja harus hidup sejahtera," katanya, dengan sorakan kawanan buruh, di depan pintu Monas, Jakarta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement