REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh memperkenalkan sejumlah situs wisata dan sejarah di Banda Aceh kepada puluhan yachter peserta Sabang Marine Festival (SMF) 2018 ketika berkunjung ke Banda Aceh.
"Perkenalan situs wisata yang ada di Aceh ini bagian dari kegiatan city tour peserta SMF 2018 memperkenalkan situs wisata Aceh dan sejarah Aceh kepada dunia yang nantinya dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara," kata Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani di Banda Aceh, Senin (30/4).
Ia menjelaskan puluhan turis peserta kapal layar (yachter) yang datang ke Banda Aceh tersebut dan turut didampingi langsung Kepala BPKS Sayid Fadhil ikut mengunjungi Kapal Apung di Punge Blang Cuet, Meseum Tsunami, Gampong Wisata (Nusa), Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar dan situs sejarah kapal di atas rumah di kawasan Lampulo serta tempat-tempat penjualan souvenir Aceh.
"Keikutsertaan kami dalam mendampingi langsung para yachter ke berbagai situs wisata di Banda Aceh dan Aceh Besar juga sebagai dukungan dalam mempromosikan situs sejarah, wisata dan budaya yang ada di Aceh," katanya.
Ia mengatakan Disbudpar Aceh mendukung sepenuhnya terhadap berbagai event pariwisata seperti Sabang Marine Festival 2018 termasuk beragam rangkaian kegiatanseperti kegiatan City Tour, publikasi, sarapan dan minum kopi bersama, makan siang bersama secara tradisional di Kampung Nusa.
"Kami berharap beragam kegiatan yang terus dilakukan baik event nasional dan ineternasional akan terus meningkatkan jumlah tamu yang datang ke Aceh di masa mendatang," katanya.
Kepala BPKS Sayid Fadhil mengatakan, kedatangan para yachter mengunjungi situs sejarah dan wisata di Banda Aceh merupakan rangkaian dari kegiatan Sabang Marina Festival (SMF) 2018.
Ia mengatakan dengan kunjungan tersebut akan memberikan informasi kepada mereka (yachter) bahwa ada banyak situs wisata yang layak untuk dikunjungi saat berlibur di Aceh.
"Salah satu tujuan dari SMF 2018 adalah untuk mempromosikan Sabang sebagai poros wisata dunia," katanya.