REPUBLIKA.CO.ID, SABANG -- Sebelas kapal layar yacht dari berbagai negara tiba di Teluk Sabang, Provinsi Aceh. Yacht ini tiba untuk menghadiri Sabang Marine Festival (SMF) keempat yang berlangsung dari 26 hingga 30 April 2018. "Hari ini baru 11 kapal yacht tiba di Sabang," kata Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) Sayid Fadil melalui Deputi Komersil Agus Salim di Sabang, Kamis (26/4).
Agus mengakui, sebanyak 20 kapal yacht dari berbagai negara lebih dulu sudah mengkonfirmasi keikutsertaannya dalam even bahari itu. Namun faktor cuaca menjadi kendala kedatangan para pelayar yachter dunia tersebut. "Cuacanya kurang bersahabat dan sebagian masih dalam perjalanan menuju Sabang. Semoga ada 20 kapal masuk sesuai data yang mengonfirmasi," harapnya.
SMF yang dipusatkan di Teluk Sabang atau Pelabuhan CT-1 Gampong (desa) Kuta Bawah Timu, Sukakarya, Sabang, Provinsi Aceh itu mengangkat tema, 'Sabang Golden Marine Tourism Triangle.'
Para pelayar dari belahan dunia itu diketahui berlayar dari Puket (Thailand) dan Langkawi (Malaysia). Tujuannya adalah melihat kepulauan terluar paling ujung barat Indonesia. "Yang menarik dari SMF di antaranya, penampilan seni budaya, parade yacht, kenduri laut, fun bike dan terakhir city tour Sabang dan Banda Aceh. Dalam city tour tersebut mereka akan mengunjugi situs-situs peninggalan tsunami di Banda Aceh," ujarnya.
Untuk mempermudah layanan chekking ke para yachter itu, pihaknya telah menyiapkan Kantor Layanan Satu Pintu atau Tim Quarantine, Immigration, Custom, dan Port (QICP). Di antaranya, Syahbandar, Karantina Pelabuhan, Imigrasi, serta Bea dan Cukai.
"Baru 11 kapal ..yacht masuk dan jumlah penumpangnya keseluruhan 25 orang," kata Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas II Kota Sabang Muhammad Hatta. Dia menjelaskan, dari 11 kapal yacht, sembilan di antaranya dari Langkawi (Malaysia) dan selebihnya dari Puket (Thailand). Ada pun asal kapal yacht tersebut, enam berbendera Australia, dua Malaysia dan masing-masing berbendera Germany, Amerika serta New Zealand.