REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi memantau dampak gempa bumi 4,2 skala Richter (SR) yang berpusat di Cianjur. Namun, hingga kini dilaporkan belum ada kerusakan akibat gempa tersebut.
Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa terjadi pada Jumat (27/4) pukul 11.21 WIB. Lokasi gempa di koordinat 7.24 LS - 106.82 BT dan berpusat di 36 kilometer barat daya Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman enam kilometer.
''Belum ada informasi adanya kerusakan dari relawan maupun petugas di lapangan,'' kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan, Jumat. Hal ini didasarkan laporan dari 47 kecamatan yang ada di Sukabumi.
Eka mengugkapkan, berdasarkan analisis dari BMKG, peta tingkat guncangan (shakemap) menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di Kabupaten Sukabumi, Cibadak, Bayangkara Jampang, dan Warungkiara dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI). Selain itu, guncangan turut dirasakan di Palabuhanratu dalam skala intensitas I SIG-BMKG (II MMI).
Pantauan terhadap dampak gempa 4.2 SR Cianjur juga dilakukan oleh BPBD Kota Sukabumi. ''Hingga kini belum ada laporan adanya kerusakan akibat gempa bumi yang berpusat di Cianjur,'' kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.
Namun, sebagian warga turut merasakan gempa tersebut. Beruntung, guncangan gempa hanya berlangsung singkat dan tidak menimbulkan kerusakan.