Senin 23 Apr 2018 17:19 WIB

Tim Gabungan Bersihkan Daerah Terdampak Sebaran Minyak

Proses pembersihan diawali dengan melakukan verifikasi kondisi dampak ceceran minyak

Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).
Foto: AP Photo
Seorang petugas melakukan pembersihan di lokasi dekat tumpahan minyak di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Proses pembersihan daerah yang terdampak sebaran minyak akibat putusnya pipa milik Pertamina di Teluk Balikpapan terus dilakukan. Pembersihan dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari perwakilan pemerintah, aparat wilayah terdampak dan Pertamina.

Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan, Yudi Nugraha, mengatakan, proses pembersihan diawali dengan melakukan verifikasi kondisi dampak ceceran minyak terhadap satu wilayah terdampak yang diukur dengan persentasi.

"Setelah didapat titik awal status, pembersihan dilakukan sesuai dengan kondisi. Targetnya adalah mencapai kondisi 100 persen," ujar Yudi Nugraha dalam keterangan tertulis, Senin (23/4).

Kondisi 100 persen itu ditandai dengan tidak terlihatnya lagi sisa-sisa minyak yang menempel di daratan maupun air.

Hingga 20 April kemarin, jelas Yudi, dari 14 keluarahan yang terletal di pesisir Teluk Balikpapan sudah sembilan kelurahan yang kondisi visualnya mencapai 100 persen. Sementara di Kabupaten PPU dari 20 kelurahan yang terletak di pesisir sudah 17 kelurahan yang juga mencapai kondisi 100 persen.

"Dari aspek visual, Pertamina terus melakukan upaya pembersihan di pesisir Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar Yudi.

Namun demikian, beberapa kelurahan yang terdapat mangrove saat ini dihentikan proses pembersihannya atas arahan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan karena masih menjadi objek penghitungan dari kerusakan.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah ceceran minyak teluk balikpapan, Pertamina juga memberi bantuan kepada warga terdampak berupa pemberian sembako, santunan, bantuan peralatan nelayan, bantuan perbaikan kapal nelayan, dan program padat karya.

"Bantuan-bantuan yang disalurkan berdasarkan hasil koordinasi Pertamina, pemerintah daerah dan warga terdampak, agar pemberian bantuan yang disalurkan agar tepat sasaran," ujar Yudi.

Yudi juga mengatakan pihaknya melakukan sosialisasi dengan memasangan poster yang berisi anjuran masyarakat tidak berenang di laut sampai hasil uji baku mutu dari KLHK sudah diumumkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement