Jumat 20 Apr 2018 19:21 WIB

Jumlah DPT Lampung Turun, Diduga karena Masalah KTP-El

Terjadi penurunan untuk DPT di Lampung sebesar 5.758.253 jiwa pemilih.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andri Saubani
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Antara/Embong Salampessy
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Terjadi penurunan jumlah total daftar pemilih tetap (DPT) di 15 kabupaten/kota untuk Pemilihan Gubernur Lampung tahun ini dibandingkan dengan daftar pemilih sementara (DPS). KPU Lampung menyatakan, penurunan diduga disebabkan masalah Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) atau Surat Keterangan (Suket) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil).

Hasil rapat pleno penetapan jumlah pemilih tetap untuk penyelenggaraan Pilgub Lampung pada KPU 15 kabupaten/kota di Lampung terjadi penurunan untuk DPT sebesar 5.758.253 jiwa pemilih. Sedangkan, dalam DPS tercatat sebesar 5.919.411 jiwa pemilih.

Komisioner KPU Provinsi Lampung Handi Mulyaningsih menyatakan, penurunan jumlah dari DPS ke DPT disebabkan masyarakat banyak yang tidak mengantongi dan merekam data KTP-el atau Suket dari Disdukcapil Komisi Pemilihan Umum di 15 kabupaten-kota sudah menggelar pleno penetapan jumlah pemilih tetap untuk Pilgub Lampung, dari pleno rata rata daftar pemilih di kabupaten kota mengalami penurunan.

"Banyak yang dihapus karena tidak memiliki identitas yang jelas," katanya, Jumat (20/4).

Ia mengemukakan, besarnya jumlah penduduk yang terekam dari formulir model ACKWK karena pendataan langsung dari PPDP pada saat pencocokan dan penelitian (Coklit) lalu. Menurut dia, terjadi di Kabupaten Tulangbawang yang terdapat 11 ribu pemilih potensial terpaksa dihapus karena tidak memiliki identitas yang jelas dan resmi.

Handi mengatakan, seluruh data hasil rapat pleno masing-masing KPU di Lampung akan diverifikasi dan dipelajari untuk menentukan DPT, yang akan menggunakan hak suaranya pada Pilgub Lampung 27 Juni mendatang. Pilgub Lampung akan digelar pada 27 Juni mendatang.

Empat pasangan calon (paslon) siap bertarung termasuk paslon pejawat. Keempatnya yakni paslon M Ridho Ficardo Bachtiar Basri (pejawat diusung PD, PPP, Gerindra), Herman Hasanusi Sutono (PDIP), Arinal Djunaidi Chusnuniah ( PG, PKB, PAN), dan Mustafa Ahmad Jajuli (Partai Nasdem, PKS, Hanura).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement