Senin 16 Apr 2018 02:55 WIB

PDIP Minta Seluruh Kader Menangkan Pilkada dan Pemilu

Kekuatan PDI Perjuangan adalah struktur partai dan kader yang solid.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membakar semangat seluruh kadernya di Kalimantan Barat untuk bersama-sama memenangkan seluruh calon yang diusung PDI Perjuangan pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Hasto Kristiyanto menegaskan, kekuatan PDI Perjuangan adalah struktur partai dan kader yang solid hingga ke akar rumput.

Dia mengatakan kekuatan tersebut sebagai wujud kedekatan dengan rakyat. Hal itu sesuai dengan semangat yang digelorakan Bung Karno melalui dedication of life.

"Jangan pernah melupakan cabang, anak, cabang, ranting, dan anak ranting, termasuk satgas, karena itulah kekuatan PDI Perjuangan," tegas Hasto Kristiyanto saat menyampaikan sambutannya pada Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, seperti dikutip melalui siaran persnya, yang diterima di Jakarta, Ahad (15/4).

Hasto juga menegaskan, dedication of life selalu dibacakan oleh ketua ranting karena PDI Perjuangan ingin menunjukkan bahwa partai selalu bergerak ke bawah bersama rakyat. Sambutan Hasto Kristianto yang berapi-api tersebut, disambut tepuk tangan para peserta Rakercabsus.

Politikus asal DI Yogyakarta itu mengingatkan, figur yang diusung PDI Perjuangan dan terpilih menjadi kepala daerah, atau anggota legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, wajib meniru kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Jokowi rajin turun ke bawah, untuk mendengar aspirasi rakyat dan membumikan Pancasila melalui jalan Trisakti yang berpihak pada rakyat.

Menurut Hasto, Presiden Joko Widodo telah berhasil melakukan pembangunan yang merata dan menjadikan Kalimantan sebagai halaman depan Indonesia yang cantik sebagaimana daerah perbatasan lainnya. "Kepemimpinan bersama dan di tengah-tengah rakyat itu jugalah yang diterapkan Presiden Jokowi," kata Hasto.

Sekjen hasil Kongres PDI Perjuangan tahun 2015 itu menambahkan, evaluasi akan berlaku pada figur yang tidak turun menemui dan menyerap aspirasi rakyat. "Ketua DPD dan anggota DPRD yang tidak pernah turun ke bawah, perlu dievaluasi pencalonannya," ujar Hasto yang disambut meriah oleh pimpinan cabang dan ranting.

Hasto menjelaskan, pilkada dan pemilu adalah pesta demokrasi yang harus dilalui dengan kegembiraan, dan bukan sesuatu yang harus direbut secara membabi buta dengan menghalalkan segala cara. PDI Perjuangan, kata dia, tidak ingin terjadi perpecahan di tengah rakyat hanya karena persaingan dalam pemilu, karena bagi PDI Perjuangan persatuan bangsa adalah hal penting yang harus dijaga.

Hasto juga menegaskan, kemenangan dalam pilkada dan pemilu legislatif di Kalimantan harus satu tarikan napas dengan kemenangan Joko Widodo pada pemilu presiden 2019. "Ketuhanan yang kita pegang adalah ketuhanan yang berkebudayaan, ketuhanan yang tidak egois, ketuhanan yang toleran. Persatuan Indonesia itu terdiri dari semua etnis dan semua agama. Itu kenapa PDI Perjuangan selalu menggelorakan, 'one for all, all for one'," sambung dia.

Di ujung pidatonya, Hasto mengajak seluruh kader banteng di Kalimantan untuk solid dan tegak lurus mematuhi instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. "Kalau ada elite partai yang mendukung calon partai di kabupaten, tapi mendukung calon lain di provinsi, itu adalah pengkhianat partai," tegas Hasto yang disambut riuh peserta Rakercabsus.

Pada pilkada Gubernur Kalimantan Barat, PDI Perjuangan mengusung Karolin Margret Natasa yang maju bersama Suryadman Gidot dari Partai Demokrat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement