REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra ingin meyakinkan partai yang memiliki peluang berkoalisi bersama Gerindra untuk tidak ragu soal pencapresan Prabowo Subianto. Walaupun saat ini deklarasi resmi Prabowo belum dilakukan, namun Gerindra menekankan bukan berarti ada keraguan soal pencapresan Prabowo.
Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengatakan deklarasi capres Prabowo akan dilakukan segera. Saat ini sedang dicari tanggal, hari, tempat dan momentum yang baik untuk mendeklarasikan Prabowo sebagai capres.
"Yang ditunggu kesiapan seluruh jajaran kepastian dari partai-partai yang akan berkoalisi. Insya Allah, lah kepada partai yang ingin berkoalisi kita akan tetap solid," ujar Riza kepada wartawan, Selasa (10/4).
Gerindra pun tidak khawatir apabila ada partai lain yang belum bergabung, akhirnya memilih bergabung ke koalisi Jokowi. "Silahkan saja, itu hak politik," kata dia. Karena Gerindra yakin masih akan cukup syarat pencalonan Prabowo sebagai capres 2019.
Soal siapa cawapres yang akan mendampingi, Riza belum bisa memastikan siapa cawapres yang akan berdampingan dengan Prabowo. Tapi ia memastikan sebelum Agustus saat pendaftaran capres-cawapres, tentu nama cawapres Prabowo sudah ada.
Hal yang sama disampaikan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) DPP Gerindra, Abdul Harris Bobihoe menegaskan Gerindra masih ada PKS untuk bersama berkoalisi mendukung capres Prabowo. Ini sekaligus menjawab spekulasi pertemuan Menteri Luhut bertemu Prabowo bukan untuk mengajak Gerindra berkoalisi ke Jokowi.
"Kami perlu melakukan pendekatan ke partai-partai lain, seperti sekarang kami dekat dengan PKS. Jadi saya kira sekarang masih dijajaki bagaimana tindaklanjut ke depan, agar saat deklarasi kami semua betul-betul solid ke depan," ungkap Harris.
Gerindra memandang untuk apa perlu buru-buru deklarasi capres-cawapres kalau ternyata partai lain enggan bergabung. Karena itu, menurutnya, 'kendaraannya' politiknya terlebih dahulu harus ada.
"Biar kemenangannya solid. Kalau 'kendaraannya' belum kuat akan percuma. Untuk itu hingga kini pembicaraan koalisi masih berlanjut antara PKS, Demokrat, PAN dan PKB," ungkap politisi Gerindra asal Gorontalo ini.