Selasa 10 Apr 2018 15:00 WIB

Sandi Sebut Ada 20 Pesta Oplosan Tiap Pekan per Kecamatan

Sulitnya lapangan pekerjaan memicu fenomena miras oplosan.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Indira Rezkisari
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Lokasi penjualan miras oplosan di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat ini garis polisi masih kelilingi toko jamu itu, Rabu (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, konsumsi miras oplosan di Ibu Kota jumlahnya terus meningkat. Sandi bahkan menyebut pesta miras oplosan ada di setiap kecamatan. Jumlahnya mencapai puluhan. Mayoritas dilakukan anak muda.

"Tiap kecamatan kami mendapatkan laporan 15 sampai 20 (pesta miras oplosan). Setiap weekend ada pesta di mana anak-anak muda ini mengakses miras oplosan dan tiba-tiba kalau kita lihat angkanya melonjak tinggi," kata dia di Jakarta, Selasa (10/4).

Baca juga: Miras Oplosan Positif Mengandung Metanol

Sandi menilai, fenomena miras oplosan ini akan terus terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Ia menyebut, hal itu disebabkan beberapa hal. Di antaranya, kata Sandi, terkait dengan tingkat tingginya stres masyarakat, orang dengan gangguan kejiwaan dan kesehatan jiwa, serta kesejahteraan masyarakat yang menurun.

"Lapangan kerja yang sulit didapat juga sehingga akhirnya konsumsi miras ini meningkat tinggi dan karena kesejahteraan yang menurun dicari solusi miras yang lebih murah dan ini yang dioplos dan ini yang berbahaya sekali," ujar dia.

Sandi menambahkan, peristiwa meninggalnya beberapa orang akibat miras oplosan harus dimanfaatkan untuk menyosialisasikan dan mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi miras oplosan. Data banyaknya pesta miras oplosan di Jakarta, kata dia, juga akan dibidik untuk melakukan pengawasan yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement