Selasa 10 Apr 2018 00:57 WIB

Banjir Bogor, TNI dan Warga Buatkan Jembatan Darurat

Akses jalan yang sebelumnya tertutup sepanjang 200 meter pun sudah bisa dilalui.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Esthi Maharani
Kondisi longsor dan banjir di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang terjadi Sabtu (7/4) malam
Foto: dok. Dandim 0621 Kabupaten Bogor
Kondisi longsor dan banjir di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor yang terjadi Sabtu (7/4) malam

REPUBLIKA.CO.ID,   SUKAMAKMUR -- Banjir dan longsor yang melanda daerah Sukamakmur, Kabupaten Bogor sudah mulai teratasi. Komandan Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor, Jawa Barat Letkol Inf Fransisco menyampaikan jempatan yang putus sudah dibuatkan jembatan darurat.

 

"Hasil giat evakuasi pasca bencana kemarin, jembatan yang putus sudah kita bangunkan jembatan darurat. Ini dikerjakan bersama warga agar bisa dilintasi roda dua," ujar Letkol Inf Fransisco kepada Republika, Senin (9/4).

 

Sebelumnya akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Sukamakmur mengakibatkan jembatan penghubung jalur alternatif Puncak terputus. Namun kini roda dua sudah dapat melintas menggunakan jembatan darurat.

 

Untuk jembatan besar yang dapat dilalui roda empat, rencananya pagi ini (9/4) mulai dikerjakan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor. Akses jalan yang sebelumnya tertutup sepanjang 200 meter pun sudah bisa dilalui.

 

Sementara itu untuk beberapa kendaraan yang sempat terbawa arus, satu unit mobil dan lima motor sudah berhasil dievakuasi. Empat unit mobil milik warga lainnya masih belum terevakuasi karena kondisi medan dan keterbatasan alat bantu.

 

"Kegiatan yang dilakukan hari ini, yaitu melanjutkan normalisasi jalur sungai yang tertutup. Selain itu ada pembenahan jembatan yang tersumbat batang kayu," lanjutnya. Evakuasi kendaraan warga juga akan diteruskan.

 

Sebelumnya warga yang tinggal di Kecamatan Sukamakmur diungsikan ke puskesmas terdekat. Namun terhitung pagi ini mereka sudah kembali ke rumah masing-masi ng.Sebanyak enam rumah atau warung hilang akibat banjir dan longsor tersebut. Mayoritas yang mengalami kerusakan adalah warung-warung tempat warga berjualan.

 

"Dampak lainnya ada daerah persawahan warga yang rusak," ucap Letkol Inf Fransisco.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement