Selasa 10 Apr 2018 03:02 WIB

Hanafi Rais Yakin PAN Solid Tentukan Arah Dukungan Pilpres

Suara PAN akan bulat ditentukan usai Rakernas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI- Hanafi Rais
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Ketua Komisi 1 DPR RI- Hanafi Rais

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais meyakin internal PAN akan solid menentukan arah dukungan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Meskipun ada perbedaan sikap politik di antara kader-kader PAN selama Ini, ia meyakini suara PAN akan bulat ditentukan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas).

"Nanti resminya akan diputuskan dalam rapat kerja nasional. Kalo sikap pribadi masing-masing pengurus di PAN pasti punya pilihan pribadi sah-sah saja," ujar Hanafi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/4).

Menurutnya, pihaknya tidak dapat membatasi ada kader PAN yang menyampaikan pendapatnya saat ini, lantaran belum ada sikap resmi dari PAN saat ini. Ia juga tidak bisa menjelaskan kecenderungan internal PAN mengarah ke poros tertentu. Sebab, kecenderungan PAN harus dilihat dari survei internal yang melibatkan pengurus, kader dan simpatisan.

"Jadi condong kemana saya tidak bisa katakan A dan B nanti itu sifatnya sangat subjektif. Tapi secara internal kita akan mengadakan survei akan mengarah ke siapa dan koalisi dengan siapa," ujar Hanafi.

Begitu pun terkait sikap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang dianggap berbeda lantaran selalu mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Padahal PAN di bawah kepemimpinan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bergabung dalam koalisi mendukung Pemerintah.

Sikap itu kata Wakil Ketua Komisi I DPR tersebut, bukan sebagai perpecahan di internal PAN melainkan bagian dari sikap untuk menunjukan kecintaan kepada negara melalui kritik.

"Jadi saya pikir siapapun dari PAN ini dari pusat hingga ranting bisa punya sikap politik. Tinggal nanti resminya pasti nanti akan diwadahi di rapat kerja nasional. Itu harus saya tegaskan supaya kita tak terombang-ambing dalam desas desus dan hoaks dan isu yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement