REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rembesan minyak mentah yang terjadi di Desa Nenang, Penajam, Kalimantan Timur sudah teratasi sejak pukul 03.00 Wita dini hari ini (8/4). Sejak ditemukannya satu titik kebocoran di pipa bawah tanah tersebut kemarin malam (7/4), Pertamina mengerahkan tenaga untuk dapat memperbaikinya.
Region Manager Communication & CSR Kalimantan Yudy Nugraha menjelaskan, rembesan minyak terjadi saat dilakukan pengalihan penyaluran minyak mentah dari pipa cadangan di Terminal Lawe-lawe, ke Kilang Balikpapan pasca patahnya pipa utama.
"Kami bersyukur titik sudah ditemukan dan ditutup permanen. Meskipun terjadi hujan dan air pasang dalam beberapa hari terakhir, tim kami tetap meneruskan proses penanganan di lokasi. Karena setiap turun hujan atau terjadi pasang, air akan naik sehingga penanganan lebih sulit. Apalagi kondisi lokasinya cukup sulit untuk dijangkau alat berat," sambung Yudy melalui keterangan tertulisnya, Ahad (8/4).
Sejak ditemukannya rembesan, Pertamina dan masyarakat setempat melakukan penyisiran di sepanjang pipa. Sebagai antisipasi pertama, oil boom digunakan untuk mengurung tumpahan minyak, terutama di Sungai Nenang. Selain itu, penyeprotan dispersan juga dilakukan di wilayah tersebut.
Pertamina berterima kasih kepada pemda dan masyarakat yang mendukung proses penanganan ini. Pertamina juga tetap akan memantau kondisi pipa tersebut.