Jumat 06 Apr 2018 22:00 WIB

Risma Pastikan tidak Ada Kebocoran Soal UN di Kota Surabaya

Walikota Surabaya memastikan tidak ada kebocoran soal UN 2018 tingkat SD dan SMP

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memastikan tidak ada kebocoran soal Ujian Nasional (UN) 2018 yang digelar di sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Surabaya. Risma mengingatkan hal yang terpenting dalam pelaksanaan UN adalah menanamkan kejujuran pada siswa.

"Tolong diyakinkan kepada anak-anak bahwa tidak ada bocoran. Saya percaya mereka bisa tanpa mencontek," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat memberikan pengarahan kepada seluruh kepala SD/SMP di Surabaya, Jumat.

Selain itu, Risma juga meminta kepala SD dan SMP di Kota Pahlawan itu untuk memastikan bahwa tidak ada soal ujian yang bocor. "Saya bangga jika anak-anak bisa bekerja keras dengan usahanya sendiri bukan hasil contekan," katanya.

Risma menuturkan kepada seluruh kepala sekolah bahwa yang terpenting dalam pelaksanaan UN adalah menanamkan kejujuran kepada anak-anak Surabaya. Bahkan, ia menuturkan untuk menuju kesuksesan, kuncinya harus bekerja keras.

Menurut dia, alasan dirinya percaya bahwa pelajar Surabaya tidak mencontek dan sukses menjalankan UN tahun 2018 disebabkan beberapa faktor, salah satunya, ketika anak-anak SMP mampu meraih beasiswa ke jenjang SMA.

"Mereka sudah berani mengambil langkah itu dan itu menumbuhkan mental bersaing yang baik dengan anak-anak di dunia," ujarnya.

Untuk itu, Risma juga menyampaikan agar para guru dan kepala sekolah mampu menenangkan para siswa saat UN. "Tolong buat tenang, kita tidak perlu membuat itu akhir dari segala-galanya tapi ini awal untuk tidak takut menatap tantangan di depan," katanya.

Dirinya juga mengatakan selama UN berlangsung, pemkot akan menyiapkan 10 genset rumah pompa bagi sekolah-sekolah yang mengalami masalah saat menggelar UN.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menghimbau kepada pengawas ujian agar tidak terlalu ketat saat mengawasi ujian. "Sepanjang tidak mengganggu yang lain biarkan saja, kalau perlu, lemparkan senyuman bagi anak-anak," katanya.

Setelah mendengar sambutan Risma, acara dilanjutkan dengan penyerahan Surat keputusan (SK) Wali Kota Surabaya secara simbolik oleh Kepala Dinas Pendidikan Ikhsan, Ketua Dewan Pendidikan Martadi dan Kementerian Agama Nur Hasan, kepada kepala SD/SMP Negeri-Swasta, MI Negeri dan Mts Negeri.

Adapun sekolah negeri dan swasta yang menerima pakta integritas di antaranya, SD Sukomanunggal III, SDK Santa Clara, MI Negeri 1, SMPN 22, SMP Wijaya Putra dan MTs Negeri 1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement