REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB HMI Respiratori Saddam Al Jihad turut berkomentar terkait puisi Sukmawati Sukarnoputri berjudul Ibu Indonesia. Ia menyayangkan karya seni yang semestinya teduh dan mendamaikan hati umat, tetapi justru menyulut emosi umat Islam.
"Seharusnya ibunda Sukmawati menjadikan seni sebagai instrumen kata-kata yang teduh dan mendamaikan, bukan kemudian melukai keyakinan suatu umat," kata Saddam di dalam keterangan tertulisnya, Selasa (03/04).
Mahasiswa doktoral Institut Pemerintahan Dalam Negeri ini mengajak semua pihak untuk menjaga prinsip-prinsip dalam berseni. "Mari kita jaga Indonesia dengan kebhinekaan, kebudayaan dan kesenian yang santun dan bermartabat," ujarnya.
Puisi karya Sukmawati Soekarnoputri berjudul 'Ibu Indonesia' dianggap telah melukai perasaan umat Islam. Hasil karya dari putri Presiden Soekarno pertama itu telah menciptakan kegaduhan baru di Republik ini.
Puisi Sukmawati yang menyulut hati umat Islam itu dibacakan pada event 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di ajang Indonesia Fashion Week 2018, di Jakarta Convention Centre, Rabu (28/3) lalu.
Saddam juga membuat puisi untuk menanggapi puisi 'Ibu Indonesia'. Berikut isi puisinya:
Yang aku tau Indonesia cinta toleransi
Aku cinta Indonesia tanpa gaduh dalam berseni dan berbudaya
Indonesia yang cinta Islam, Indonesia yang cinta Budha,
Indonesia yang cinta Hindu, Indonesia yang cinta Protestan,
Indonesia yang cinta Katolik, Indonesia yang cinta Konghucu, dan Indonesia yang cinta peradaban yang beradab
Aku cinta seni tanpa singgung singgungan SARA, singgungan sedarah, singgungan sebhineka
AdzanMu memandu peradaban Indonesia
Keheninganmu menenangkan peradaban Indonesia
Nyanyianmu membuat nyaman Indonesia
Toleransi terhadap setiap entitas Indonesia adalah sebuah keberadaan dalam atensi
Toleransi Ke-Indonesia-an tanpa hembusan ruang konflik
Dan Indonesia adalah toleransi dalam raut kebhinekaan.