Senin 02 Apr 2018 19:16 WIB

Dilantik Jadi Ketua MK, Anwar Usman: Innalillahi

Anwar Usman resmi menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bayu Hermawan
Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Terpilih Anwar Usman dan Aswanto usai mengucap sumpah jabatan di Gedung MK, Jakarta, Senin (2/4).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Terpilih Anwar Usman dan Aswanto usai mengucap sumpah jabatan di Gedung MK, Jakarta, Senin (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anwar Usman resmi menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), setelah dilantik di Gedung MK pada Senin (2/4). Setelah dilantik, kalimat pertama yang keluar dari mulut hakim asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu adalah kalimat yang biasa disebut umat Islam setiap kali mendapat musibah.

"Innalillahi wa inna Ilaihi rojiun. Seseungguhnya segala sesuatu datang dari Allah dan akan kembali kepadanya," kata Anwar dalam kata sambutannya selepas dilantik menjadi Ketua MK di gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (2/4).

Anwar yang sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua MK di bawah Arief Hidayat mengatakan, dirinya sengaja melontarkan kalimat itu karena jabatan yang ia emban sebenarnya atas kehendak Allah SWT. Karena bagi Anwar, jabatan yang dipercayakan kepadanya sebenarnya adalah ujian dari Allah SWT. Hakim berusia 61 tahun itu merasa diuji Allah untuk berbuat amanah sebagai Ketua MK.

Anwar yakin pemimpin yang memegang teguh prinsip iman kepada Allah akan lulus dari ujian seberat apa pun. Anwar tak mau menjadi pejabat yang haus akan jabatan, apalagi berniat untuk menyalahgunakan jabatan yang dipercayakan kepadanya. Bila dirinya ingkar, Anwar yakin pertolongan Allah akan jauh darinya.

Anwar yang merupakan lulusan Universitas Islam Negeri Jakarta itu memahami profesi hakim adalah tugas yang berat. Hakim di negara hukum, kata dia, dianggap sebagai wakil tuhan. Hakim dapat menentukan nasib seseorang atau suatu kaum atas suatu perkara.

Kewenangan besar seorang hakim, bahkan hakim MK, menurut Anwar, nantinya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Selain itu, dalam kehidupan sehari-hari, lanjut Anwar, hakim mengalami hal yang tak biasa dialami orang lain pada umumnya. Untuk menjaga independensinya, hakim harus siap hidup dalam kesunyian dan kesepian.

Hakim tak diperkenankan bergaul sembarangan karena nanti berpotensi menimbulkan kegaduhan. Hakim harus jauh dari hiruk pikuk kehidupan sosial agar pikirannya tetap bersih dan jernih untuk memutuskan sebuah perkara.

"Hakim harus menjaga kemuliaan dirinya dan lembaganya. Karena akan jadi tanggung jawab akhirat. Sejalan dengan amanah Allah. Untuk itu, seorang hakim harus menjaga tingkah laku. Harus jauhkan dirinya dari sosial dan media. Bekerja dalam sunyi dan kesepian demi hati dan jiwa yang bersih," ujar Anwar.

Anwar Usman menjadi Ketua MK setelah memenangkan pemilihan terbuka hari ini di gedung MK. Dari sembilan suara hakim konstitusi yang ikut memilih, Anwar memenangkan lima suara. Unggul satu suara dari peraih suara terbanyak kedua, Suhartoyo.

Sementara, untuk wakil MK akan dijabat oleh Aswanto. Aswanto juga mendapatkan posisi wakil MK melalui pemilihan terbuka dengan meraih lima suara. Unggul satu suara dari Saldi Isra yang mendapat empat suara. Anwar dan Aswanto sore tadi dilantik di ruang sidang utama MK. Pelantikan dan pembacaan sumpah jabatan MK dihadiri oleh Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, mantan ketua MK Hamdan Zoelva, dan beberapa pejabat negara lainnya.

(Baca juga: JK Optimistis Anwar Usman Menjalankan Amanah dengan Baik)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement