Rabu 28 Mar 2018 19:03 WIB

Frekuensi Ditambah, Perjalanan KA Bandara Setiap 30 Menit

Waktu tempuh KA Bandara juga dijanjikan lebih singkat, yaitu 46 menit.

Kereta bandara Soekarno Hatta melintas di sekitar persawahan di Benda, Tangerang, Banten.
Foto: ANTARA FOTO
Kereta bandara Soekarno Hatta melintas di sekitar persawahan di Benda, Tangerang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kereta Api Bandara Soekarno-Hatta menambah frekuensi perjalanan menjadi setiap 30 menit sekali. Waktu tempuh KA Bandara juga dijanjikan lebih singkat, yaitu 46 menit.

Dirut PT Railink Heru Kuswanto mengatakan penambahan jadwal perjalanan KA Bandara ini demi mempermudah calon penumpang pesawat menyesuaikan jadwal keberangkatan maupun ketibaan penerbangannya dengan jadwal keberangkatan kereta. “Maka, kami menambah jadwal perjalanan KA Bandara. Waktu tempuh juga akan berkurang menjadi hanya 46 menit untuk perjalanan dari Stasiun BNI City menuju Stasiun Bandara Soekarno Hatta," kata dia di Jakarta, Rabu (28/3).

Dengan perubahan dan penambahan dari jadwal sebelumnya, PT Railink mengimbau calon pengguna KA Bandara untuk memperhatikan kembali jadwal yang akan dipilih. "Ini merupakan upaya Railink untuk secara berkelanjutan meningkatkan layanannya dengan beberapa inovasi yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat, termasuk penambahan Stasiun Layanan Kereta Api Bandara," kata Heru.

Sementara itu PT KCI telah memprogramkan penambahan formasi rangkaian KRL yang melayani lintas Duri-Tangerang dan penyesuaian frekuensi perjalanan. Sebelum KA Bandara beroperasi, lintas Duri-Tangerang dilayani dengan empat rangkaian KRL formasi delapan kereta (SF 8).

Mulai 29 Maret 2018, PT KCI akan mengoperasikan rangkaian KRL yang lebih panjang yakni formasi 12 kereta (SF 12). Dengan kehadiran dua kereta SF 12 ini, maka lintas Duri-Tangerang akan dilayani oleh dua rangkaian kereta SF 12 dan dua rangkaian kereta SF 8.

"Ini merupakan bentuk dukungan kami untuk kelancaran operasional serta layanan KA Bandara dengan tetap mengakomodir kebutuhan para pengguna KRL," jelas Direktur Operasi dan Pemasaran KCI Subakir.

Berbagai fasilitas pelayanan guna menunjang beroperasinya rangkaian KRL formasi 12 kereta telah disiapkan PT KAI dan KCI, di antaranya  program perpanjangan peron di seluruh stasiun lintas Duri-Tangerang. Dari 11 stasiun yang dilewati KRL lintas tersebut, saat ini seluruhnya telah mampu melayani KRL dengan formasi 12 kereta. 

Terkait dengan frekuensi perjalanan KRL, mulai 29 maret jumlah perjalanan KRL lintas Duri-Tangerang PP akan dikembalikan sesuai Gapeka 2017 yang diberlakukan oleh pemerintah. Yakni, 80 perjalanan KRL per hari, dari sebelumnya 90 perjalanan per hari.

Jadwal keberangkatan kereta pertama dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 03.55 WIB. Kereta pertama dari Stasiun Duri menuju Tangerang pukul 04.45 WIB. 

Sementara itu, jadwal kereta terakhir dari Stasiun Tangerang menuju Duri adalah pukul 23.30 WIB. KA terakhir dari Stasiun Duri menuju Tangerang beroperasi 00.45 pukul WIB keesokan harinya. Penyesuaian jadwal ini akan disosialisasikan melalui situs resmi www.krl.co.id dan akun media sosial PT KCI serta seluruh media informasi di Stasiun dan KRL. Informasi jadwal KRL dalam bentuk flyer juga akan dibagikan petugas PT KCI di stasiun lintas Duri-Tangerang.

Sejak Ahad (25/3), peron jalur lima Stasiun Duri mulai dibuka untuk melayani naik dan turun pengguna KRL Duri-Tangerang PP. Seiring dengan dibukanya peron jalur lima, saat ini pembagian area naik-turun di Stasiun Duri adalah sebagai berikut, peron jalur 1 melayani KRL tujuan Angke/Kampung Bandan/Jatinegara. Peron jalur 2 melayani KRL tujuan Tanah Abang/Manggarai/Depok/Bogor. 

Peron jalur 3 melayani KA Bandara Soekarno Hatta. Peron jalur 4 melayani KA Bandara Soekarno Hatta dan masih memungkinkan untuk melayani naik turun pengguna jasa KRL melalui pengaturan operasional. Peron jalur 5 melayani KRL Duri-Tangerang.

Untuk mengakomodasi pengguna yang akan berpindah jalur atau transit di Stasiun Duri, telah tersedia eskalator untuk naik dan turun pada masing-masing peron jalur satu dan jalur lima. Pengguna juga dapat menggunakan jalur penyeberangan sementara yang tersedia di ujung peron arah Tanah Abang/Grogol yang menghubungkan jalur satu, jalur empat, dan jalur lima.

Selain itu, PT KCI juga akan membangun tangga manual di jalur satu dan jalur lima. Ini untuk menyebar titik pengguna berpindah peron melalui bangunan stasiun.

Selama masa awal pemberlakuan perubahan alur pergerakan pengguna ini, Petugas Pelayanan KRL maupun announcer stasiun terus aktif memberikan pengumuman kepada pengguna yang hendak transit atau berpindah peron agar menggunakan eskalator. Penambahan petugas keamanan juga terus dilakukan hingga pengguna sudah mulai terbiasa dengan penyesuaian ini.

Sejak bangunan baru Stasiun Duri rampung, seluruh pelayanan pengguna juga dipusatkan di lantai atas bangunan baru. Layanan tersebut termasuk toilet, musala, dan pos kesehatan.

Akses keluar masuk stasiun juga dilayani di bangunan baru dengan tujuh gate untuk masuk dan enam gate untuk keluar. Untuk mengakses area pelayanan pengguna ini, tersedia dua eskalator naik, dua eskalator turun, dan satu lift di hall Stasiun Duri.

Terkait KA Bandara, untuk sementara Stasiun Duri belum melayani naik dan turun pengguna KA Bandara.

PT KAI, Railink, dan KCI selalu mendukung sepenuhnya program pemerintah dalam menghadirkan berbagai pilihan moda transportasi bagi masyarakat. Termasuk integrasi transportasi KRL dengan KA Bandara Soekarno-Hatta. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement