REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menemui perwakilan pendemo ojek daring di Istana Merdeka, Selasa (27/3). Ada lima orang perwakilan pengemudi ojek daring yang diterima Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya sumadi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Namun karena tidak menggunakan pengeras suara, pembicaraan mereka tidak diketahui. Namun Presiden dan para menteri serta KSP tampak mendengarkan serius keluhan para pengemudi ojek daring tersebut.
Sejak sekitar pukul 11.00, ribuan pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) melakukan unjuk rasa di seberang Istana Merdeka.
Mereka meminta pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang mendorong rasionalisasi tarif ojek daring. Para peserta terpantau mengendarai sepeda motornya untuk mengikuti demonstrasi.
Polisi melalukan rekayasa lalu lintas dengan menutup ruas jalan yang berada di depan Patung Arjunwiwaha. Kemacetan juga terlihat cukup panjang dari arah Jalan Kebon Sirih menuju Jalan MH Thamrin. Begitu pula dari arah Jalan Budi Kemuliaan, kemacetan mengular.
Sepeda motor milik massa diparkirkan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Barat. Sehingga kendaraan tak bisa melintas dan dialihkan, hanya transjakarta yang bisa lewat.